HIDUPKATOLIK.com – Sinode Para Uskup XIV tentang Keluarga tengah berlangsung di Vatikan. Bapa Suci mengajak keluarga-keluarga Katolik meneladan keutamaan hidup Keluarga Kudus Nazaret.
Paus Fransiskus memimpin acara penyalaan lilin pada malam sebelum pembukaan Sinode Keluarga di Lapangan St Petrus Vatikan, Sabtu, 3/10. Perayaan ribuan lilin itu merupakan simbol terang dalam kegelapan.
Bapa Suci mengajak umat yang hadir merenungkan, apa gunanya menyalakan lilin kecil dalam kegelapan? “Apakah tak ada cara yang lebih baik untuk menghilangkan kegelapan? Ketika kenyataan hidup sulit, kita bisa tergoda untuk mundur, berbalik dan menarik, bahkan mungkin melarikan diri dari tanggung jawab,†ujar Paus Fansiskus.
Menurut Paus Fransiskus, keluarga adalah Gereja awal, di mana orang belajar mengenal rencana Allah bagi hidupnya. “Inilah tempat persaudaraan, kebijaksanaan dan solidaritas tumbuh dan berkembang. Setelah kita mendapatkan kebajikan dalam keluarga baru, kita hendaknya membagikannya pada orang lain, misalnya dengan sikap saling memaafkan,†pesan Bapa Suci.
Pada zaman ini, banyak keluarga punya iman, tapi masih samar-samar di tengah kegelapan dunia. Bapa Suci meminta secara khusus kepada peserta sinode untuk mempertimbangkan situasi keluarga modern. Bapa Suci menegaskan, keluarga perlu mengembangkan sikap saling mengakui dan menghargai, sekaligus menyatakan diri bahwa semua yang ada dalam keluarga adalah indah dan baik adanya.
Bapa Suci mengajak umat saling membantu dalam situasi rentan dan sulit, perang, sakit, dll. Tanpa saling mendukung, orang akan mudah tersulut rasa benci dan putusnya relasi dengan orang lain. “Kita bisa melihat semua itu dalam pewartaan suka cita Injil,†kata Paus, seperti dilansir CNA (3/10).
Selajutnya, Bapa Suci mengajak semua keluarga Katolik untuk meneladan semangat Keluarga Kudus Nazaret. “Keluarga Nazaret melihat masalah dalam semangat sukacita. Kehidupan Maria dan Yoseph selalu ditandai dengan saling menghormati dan menerima segala masalah dengan sabar dan tenang,†ungkap Paus.
Bercermin dari Keluarga Kudus, Bapa Suci mengajak semua keluarga membangun semangat rendah hati dengan saling menghormati. “Persaudaraan berakar dari kesadaran bahwa kita semua berasal dari satu tubuh, yaitu Yesus Kristus. Maka kita perlu saling menghormati,â€tegasnya.
Bapa Suci melanjutkan, Keluarga Kudus mesti dijadikan dasar Sinode Keluarga ini. Dengan menimba inspirasi dari Keluarga Nazaret, keluarga modern akan lebih mudah menerima martabat dan menemukan kekuatan serta keutamaan hidup berkeluarga.
Sinode bertema “Panggilan dan Perutusan Keluarga dalam Gereja dan Masyarakat Dewasa Ini†akan berlangsung hingga Minggu, 25/10. Dalam persiapan Sinode, Bapa Suci mengundang semua keluarga agar melihat pernikahan dan keluarga sebagai pengalaman manusiawi yang kaya akan rahmat Ilahi.
Yusti H. Wuarmanuk