HIDUPKATOLIK.com – Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) mengeluarkan pesan menyongsong Tahun Perayaan Hidup Bakti 2015. Pesan tersebut ditandatangani oleh Ketua Presidium KWI Mgr Ignatius Suharyo dan Sekretaris Jenderal KWI Mgr Johannes Pujasumarta pada akhir November 2014.
KWI menyampaikan bahwa tujuan mulia dari pencanangan Tahun Hidup Bakti: Pertama, untuk “Mengenang dengan penuh syukur masa lalu”. Kendati pun turut mengalami tantangan dari krisis yang melanda dunia dan Gereja, para pemeluk hidup bakti tetap berusaha hidup di dalam pengharapan. Gereja bersyukur karena hidup dan pelayanan tarekat-tarekat hidup bakti tidak didasarkan semata-mata atas kekuatan manusia, tetapi terlebih atas iman dan harapan kepada Allah. “Karena kami mempunyai pengharapan yang demikian, maka kami berani bertindak dengan penuh keberanian” (2Kor 3:12). Diteguhkan oleh sabda Kristus, para pemeluk hidup bakti memperoleh keyakinan untuk turut berucap: “Di dalam Dia, tidak ada yang dapat merampas harapan kita” (bdk Yoh 16:22).
Kedua, untuk “Merangkul masa depan dengan harapan”. Pengharapan ini tidak dapat menjauhkan hidup umat beriman dari semangat untuk tetap menjalani hidup yang telah dianugerah kan Allah. Para pemeluk hidup bakti tetap berusaha mengarahkan pandangan kepada Kristus yang hidup mulia.
Ketiga, untuk mendorong para religius khususnya agar “Menjalani hidup hari ini dengan penuh semangat.” Semangat hidup dengan penghayatan nilai Injili berhubungan dengan “Hidup dalam kasih, persahabatan sejati, dan persatuan yang mendalam.” Tahun Hidup Bakti 2015 akan terpusat pada pewartaan Injil, dengan maksud membantu umat beriman makin memahami makna “Indahnya mengikuti Kristus” yang terungkap melalui berbagai bentuk panggilan hidup membiara.
Dalam setiap zaman ada pria dan wanita yang karena taat kepada panggilan Bapa dan dorongan Roh Kudus, berani mengikuti Kristus dan mengabdikan diri kepada Allah, dengan memusatkan perhatian pada perkara-perkara Tuhan (bdk. 1Kor 7:34). Meneladani semangat hidup apostolik, mereka bercita- cita meninggalkan segala sesuatu, agar dengan bantuan Roh Kudus dan kebebasan pribadi melayani Allah dan umat beriman melalui penghayatan hidup bakti. Dengan cara hidup yang khusus, para pemeluk hidup bakti turut serta menjadikan misteri Allah tetap bersinar dan misi Gereja terlaksana dengan cara yang khas. Itulah makna hidup mereka demi pelayanan umat dan pembaruan masyarakat.
KWI mengimbau kepada keuskupan-keuskupan, paroki-paroki, dan terutama keluarga-keluarga Katolik diharapkan selalu membina kerjasama dengan sekolah-sekolah dan mendorong orang muda Katolik dan putra-putri Gereja untuk turut menumbuh kembangkan rasa cinta atas panggilan hidup bakti. Jadikanlah keluarga sebagai lahan persemaian benih panggilan melalui doa, keteladanan iman, dan kepekaan atas panggilan Allah.
A. Benny Sabdo