HIDUPKATOLIK.com – Sejak kanak-kanak, ia bercita-cita menjadi tentara. Kini, ia menjabat sebagai Kepala Penerangan dan Perpustakaan Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta. Sudah tiga periode, ia menjadi ketua lingkungan.
Rasa cemas menggenggam hati Mayor Angkatan Udara (AU) Gerardus Maliti medio April 2011. Ia dipindahtugaskan ke Lapangan Udara (Lanud) Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur. Sebagai seorang abdi negara, Maliti harus siap ditugaskan di manapun. Surat Keputusan kepindahannya telah disetujui Kepala Staf TNI-AU Marsekal Imam Sufaat. Di Lanud Halim Perdanakusuma, Maliti mengemban jabatan baru, Kepala Penerangan dan Perpustakaan Lanud Halim Perdanakusuma. “Terus terang, awalnya saya tidak tahu dinamika internal di Lanud Halim Perdanakusuma, tapi tiba-tiba ditunjuk menempati pos itu. Namun, sebagai prajurit tentu saya harus siap menerima tugas yang dipercayakan,” ujarnya ketika ditemui di rumah dinasnya di Kompleks Trikora Halim Perdana kusuma. Sebelum menempati pos ini, Maliti berkarya di Komando Pendidikan (Kodik) Jakarta.
Untuk menempati pos ini, menurut Maliti, harus melalui proses seleksi. Nama-nama calon akan diajukan terlebih dahulu kepada Dewan Jabatan TNI-AU. Lalu, Dewan Jabatan menyeleksi nama-nama yang masuk. Jika tak memperoleh nama yang sesuai dengan kriteria jabatan ini, maka akan dicari nama calon yang lain. “Sepertinya nama saya cocok dengan kriteria, maka diberi tugas ini. Saya siap mene rima tugas ini. Ini wujud tanggung jawab saya!” tegasnya.
Menjadi tentara
Maliti lahir dari keluarga sederhana di Desa Weekombaka, Wewewa Barat, Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur. Sejak kanak-kanak, Maliti memang bercita -cita menjadi tentara. Demi menggapai mimpi itu, setelah menggenggam gelar sarjana dari Universitas 45 Mataram, Nusa Tenggara Barat, Maliti mengikuti tes Perwira Prajurit Karier TNI AU. Ia pun diterima. Sang ayah setuju dengan pilihan hidupnya. “Ibu saya senyum-senyum. Tapi, saya nenangkap, ia juga merestui saya menjadi tentara,” ungkap putra pasangan Frans Bulu Malo dan Maria Dada Elo ini.
Maliti memulai pendidikan di Akademi Militer Magelang, Jawa Tengah. Ia digembleng dalam kedisiplinan menjadi seorang prajurit yang tangguh. Setelah melewati beragam pendidikan militer, Maliti lulus. Matanya berbinar ketika melihat di ijasah nya tertera tanda tangan Presiden RI kala itu B.J. Habibie.
Maliti pun mulai meniti karir dalam dunia militer. Ia pernah ditugaskan di beberapa lapangan udara di Indonesia, seperti Lanud Palembang, Lanud Adisutjipto Yogyakarta, Lanud Supadio Pontianak. Ia juga pernah terlibat dalam Operasi Militer di Aceh.
Pengamanan Lanud
Kini, Maliti selalu siap sedia di Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta. “Kepala Penerangan Lanud, biasanya dipercayakan kepada prajurit yang dianggap mampu, baik fisik maupun mental. Hari Sabtu atau Minggu juga harus stand by terus,” papar pria kelahiran 27 Agustus 1971 ini.
Sebagai Kepala Penerangan dan Perpustakaan Lanud Halim Perdanakusuma, Maliti mengemban sejumlah tugas protokoler strategis dan tugas tam bahan lain. Tugas protokoler ini terkait pengamanan keberangkatan dan kedatangan Presiden dan Wakil Presiden RI. Tugas protokoler ini juga terkait pengamanan kepala negara dan pemerintahan negara lain yang datang serta pergi dari Lanud Halim Perdana kusuma.
Tugas ini memang tak kenal waktu. Bisa pagi, siang, sore, malam, bahkan dini hari. “Lanud Halim Perdanakusuma adalah gerbang utama negara yang sangat sibuk. Tak pernah berhenti. Maka, dalam kondisi apapun, saya selalu stand by fisik dan mental,” ujar Maliti.
Maliti selalu dituntut siap sedia. Dalam kondisi-kondisi darurat dan mendesak, ia menjadi ujung tombak informasi. Misalnya ketika ada pesawat jatuh. Ia bertugas menghimpun dan memberikan informasi yang akurat kepada awak media massa dan masyarakat.
Ia berujar, terkadang direpotkan dengan ulah para pemburu berita. “Rekan-rekan wartawan memang memiliki kepentingan mencari berita yang akurat dan cepat. Sementara, saya juga harus bekerja menjalankan tugas mengamankan tamu negara. Tetapi syukurlah, sampai hari ini, saya dapat bekerja sama dan saling memahami tugas masing-masing, sehingga tidak ada kendala yang berarti di lapangan,” kata ayah tiga anak ini.
Rangkap jabatan
Meski sibuk menunaikan tugas negara, Maliti tetap aktif terlibat dalam aneka kegiatan Gereja di Stasi Agustinus Halim Perdanakusuma, Paroki St Antonius Padua Bidaracina, Jakarta Timur. Selain sebagai Kepala Penerangan dan Perpustakaan Lanud Halim Perdanakusuma, Maliti juga menjabat sebagai Ketua Lingkungan Santa Agnes Stasi Halim Perdanakusuma. “Jadilah saya rangkap dua jabatan,” ujar sembari tertawa. Tugas perutusan sebagai ketua lingkungan ini telah ia jalani selama tiga periode.
Sebagai ketua lingkungan, Maliti bertugas menghimpun umat untuk berdoa bersama, pendalaman iman, serta kegiatan yang lain. Bersama sang istri, Agatha Gretta Yuliana, ia berkeliling mengantar undangan pertemuan lingkungan dari rumah ke rumah. Maliti tak pernah memaksa umat untuk hadir dalam ke giatan lingkungan. “Jika mereka hadir kami senang. Tapi, jika belum sempat datang, tidak apa-apa. Mungkin masih ada kesibukan lain yang lebih penting,” ujarnya.
Untuk jabatan kedua ini, Maliti mengaku senang menjalani. “Ya saya menerima dan menjalani bersama istri. Karena saya juga seorang prajurit Kristus,” tandasnya.
Mayor Gerardus Maliti
TTL : Sumba Barat Daya, NTT, 27 Agustus 1971
Istri : Agatha Gretta Yuliana
Anak :
• Caroline Putri Maliti
• Fransisco Nasaret Raja Muda Putra Maliti
• Julio Caisar Tada Dadi Putra Maliti
Pendidikan:
• SD Weekombaka Sumba Barat Daya
• SMP Kalembuweri Sumba Barat Daya
• SMA Anda Luri Sumba Barat Daya
• Jurusan Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas 45 Mataram
• Akademi Militer Magelang, Jawa Tengah
Tugas:
• Komando Pertahanan Udara Nasional (1999-2001)
• Kepala Penerangan Lanud Palembang, Sumatra Selatan (2001- 2002)
• Operasi Militer di Aceh (2002-2003)
• Komando Pertahanan Udara Nasional (2003-2005)
• Lanud Adisutjipto Yogyakarta (2005- 2007)
• Lanud Supadio Pontianak, Kalimantan Barat (2007-2008)
• Komando Pendidikan Angkatan Udara Jakarta (2008-2011)
• Kepala Penerangan Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta (2011-sekarang)
Ansel Deri