web page hit counter
Jumat, 22 November 2024
spot_imgspot_img

Top 5 This Week

spot_img

Related Posts

Perjalanan Menuju Santo

Rate this post

HIDUPKATOLIK.com – Sejak umur delapan tahun Lolek ditinggal wafat ibunya. Pada usia duapu luhan benih panggilan tumbuh setelah sang ayah meninggal. Selama 27 tahun ia menjadi Paus sampai wafat. Kini ia diangkat menjadi Santo.

Nama: Karol Józef Wojtyla. Semasa kecil dipanggil Lolus. Beranjak besar, dipanggil Lolek. Ia mempunyai dua kakak, bernama Edmund Wojtyla dan Olga Wojtyla (meninggal waktu bayi).
1904: Emilia Kaczorowska (Ibu) dan Karol Wojtyla (Ayah) menikah.
18 Mei 1920: Lolek lahir di Wadowice, Polandia Selatan.
20 Juni 1920: Dibaptis di Gereja Paroki Wadowice oleh Pastor Franciszek Zak.
15 September 1926: Masuk ke Sekolah Dasar untuk anak laki-laki di “Marcin Wadowita”.
13 April 1929: Emilia Kaczorowska meninggal dunia lantaran menderita peradangan jantung dan ginjal. Waktu itu Lolek berumur delapan tahun.
Juni 1930: Masuk ke Sekolah Menengah di “Marcin Wadowita”.
5 Desember 1932: Edmund (kakak sulung) meninggal karena sakit.
14 Juni 1933: Lulus Sekolah Menengah.
September 1935: Masuk wajib militer di Legiun Akademik Resimen Infanteri Polandia.
6 Februari 1939: Belajar di Universitas Jagiellonian, Polandia.
1 September 1939: Perang Dunia Kedua dimulai. Selanjutnya Polandia dikuasai Jerman.
1940: Bekerja sebagai pemecah batu di tambang.
18 Februari 1941: Karol Wojtyla (Ayah Lolek), meninggal dunia akibat serangan jantung. Usia Lolek waktu itu 20 tahun. ”Pada usia 20 tahun, saya telah kehilangan semua orang yang kucintai. Sepeninggal Ayah, saya semakin sadar akan jalan kebenaran. Saya yakin benar kalau Tuhan memanggil saya,” urainya dalam sebuah memoar.
1942: Masuk seminari bawah tanah dipimpin Kardinal Adam Stefan Sapieha, Uskup Agung Krakow.
12 Januari 1945: Penderitaan rakyat Polandia akibat pendudukan Jerman berakhir.

Baca Juga:  Keuskupan Sibolga Lima Tahun ke Depan

1 November 1946: Pada usia 26 tahun, ditahbiskan imam oleh Uskup Agung Krakow, Adam Stefan Sapieha.
15 November 1946: Meninggalkan Polandia untuk studi di Roma, Italia.
26 November 1946: Studi di Universitas Kepausan Santo Thomas Aquinas, Roma.
Juni 1948: Mempertahankan Tesis Doktoral berjudul “Doktrin Iman Menurut Santo Yohanes dari Salib Suci.”
Awal Juli 1948: Kembali ke Polandia.
1948: Tugas pastoral di Niegowic, Krakow. Polandia pada tahun itu masih dikuasai Komunis yang merongrong Gereja.
4 Juli 1958: Pada umur 38 tahun menjadi pembantu Uskup Krakow.
13 Januari 1964: Ditahbiskan menjadi Uskup Agung Krakow oleh Paus Paulus VI.
26 Juni 1967: Diangkat menjadi Kardinal oleh Paus Paulus VI.
16 Oktober 1978: Terpilih menjadi Paus
25 Januari – 1 Februari 1979: Memulai kunjungan Pastoral ke luar negeri yaitu ke Republik Dominika dan Meksiko.
15 Maret 1979: Mengeluarkan Ensiklik Pertama Ensiklik Redemptor Hominis (Yesus Kristus Sang Penebus Manusia).
13 Mei 1981: Hampir tewas ditembak Mehmet Ali Agca seorang ekstremis Turki kala masuk Lapangan Santo Petrus.
10 Oktober 1982: Memberikan kanonisasi pertama kepada Santo Maximilian Kolbe.
27 Desember 1983: Menjenguk Mehmet Ali Agca di penjara Rebibbia. Seusai berbincang, Paus berkata, “Ketika berbicara dengannya saya anggap ia adalah seorang saudara yang sudah saya ampuni dan saya percayai sepenuhnya.”
9 – 14 Oktober 1989: Berkunjung ke Indonesia.
17 Mei 1992: Memberikan beatifikasi pertama kali kepada José Maria Escrivá de Balaguer pendiri Opus Dei dan Giuseppina Bakhita dari Sudan.
6 Oktober 2002: Memberikan kanonisasi kepada Josemaría Escrivá de Balaguer. Selama menjadi Paus, YP II tercatat melakukan kanonisasi sebanyak 482 Santo-Santa.
17 April 2003: Mengeluarkan Ensiklik yang terakhir berjudul Ecclesia de Eucharistia dengan tujuan untuk menghidupkan kembali penghormatan akan Ekaristi. Selama menjabat YP II telah mengeluarkan 14 Ensiklik, 15 Nasihat Apostolik, 11 Konstitusi Apostolik, dan 45 Surat Apostolik.
19 Oktober 2003: Memberikan beatifikasi terakhir kepada Ibu Teresa dari Kalkuta. Tercatat YP II telah memimpin perayaan 147 beatifi kasi dari 1.338 beato-beata yang diangkat.
5 September 2004: Kunjungan terakhir YP II ke luar Vatikan yaitu ke Loreto, Italia. Selama 27 tahun bertakhta, YP II tercatat telah mengunjungi 617 kota di 133 negara.
2 April 2005: Wafat
8 April 2005: Misa pemakaman dipimpin Kardinal Joseph Ratzinger. Dihadiri lebih dari 200 delegatus resmi, serta perwakilan dari semua agama besar di dunia. Pemakaman itu diikuti langsung oleh 250.000 hingga 300.000 orang yang memadati Lapangan Santo Petrus.
2 Juni 2005: Suster Marie Pierre Simon sembuh dari penyakit Parkinson berkat perantaraan YP II.
19 Desember 2009: Paus Benediktus XVI menandatangani dekrit yang diperlukan untuk beatifikasi dan menyebut YP II sebagai orang yang dihormati (venerabilis).
1 Mei 2011: Dikukuhkan sebagai Beato.
5 Juli 2013: Dekrit mukjizat kedua bagi kanonisasi Beato Yohanes Paulus II direstui Paus Fransiskus. Mukjizat terjadi kepada Floribeth Mora Diaz dari kota San Jose Costa Rica, yang sembuh dari penyakit aneurisma celebral setelah berdoa lewat perantara YP II.
27 April 2014: Dikanonisasi sebagai Santo.

Baca Juga:  Buah-buah Sinode III Keuskupan Sibolga Harus Menjadi Milik Seluruh Umat

A. Nendro Saputro

HIDUP NO.17, 27 April 2014

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Popular Articles