HIDUPKATOLIK.com – Pemilu 2014 ini akan diikuti 15 partai politik. Dari ratusan, bahkan ribuan calon anggota legislatif (caleg), umat Katolik diminta menentukan satu pilihan yang tepat. Partai dan caleg seperti apa yang layak dipilih umat?
Bendera-bendera partai politik (parpol) yang berwarna-warni berkibar di sudut-sudut kota Jakarta. Wajah-wajah yang mungkin tidak kita kenal juga menjejali tembok, tiang listrik, serta pepohonan di tepi-tepi jalan. Slogan, harapan, dan janji pun menjamur di musim kampanye ini. Pemilu 2014 sudah di depan mata. Masa kampanye pun telah dimulai. Namun, apakah umat Katolik, terutama yang berada di wilayah Keuskupan Agung Jakarta (KAJ), sudah memiliki pilihan? Parpol dan calon anggota legislatif (caleg) seperti apa yang layak menjadi pilihan?
Yang layak
Pada Pemilu 2014 yang segera di gelar Rabu, 9 April, diikuti 15 parpol. Dua belas parpol akan bertarung memperebutkan suara di hampir seluruh penjuru Indonesia. Sementara, tiga parpol, yakni Partai Damai Aceh (PDA), Partai Nasional Aceh (PNA), dan Partai Aceh (PA), hanya akan berebut suara di wilayah Nangroe Aceh Darusalam. Komisi Hubungan Antaragama dan Ke masyarakatan Keuskupan Agung Jakarta (HAAK KAJ) dalam sosialisasi ke paroki-paroki, mengungkapkan kriteria-kriteria parpol dan caleg yang layak dipilih umat Katolik. Kriteria ini merujuk kepada Surat Gembala Konferensi Waligereja Indonesia bertajuk “Jadilah Pemilih yang Cerdas dengan Berpegang pada Hati Nurani”.
Parpol yang layak dipilih adalah parpol yang memiliki komitmen kuat mem pertahankan Pancasila, Undang- Undang Dasar 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Bhinneka Tunggal Ika. Selain itu, parpol yang mengedepankan kepentingan masyarakat dan bangsa, juga menjadi parpol yang layak menjadi pilihan.
Sementara kriteria caleg yang pantas di pilih adalah mereka yang jujur, peduli terhadap sesama, berpihak kepada rakyat kecil, cinta damai, anti kekerasan, mengembangkan sikap toleran dalam kehidupan antarumat beragama, dan peduli pada pelestarian lingkungan hidup. Umat Katolik juga diharapkan agar menghindari para caleg yang bermain politik uang.
Dalam seminar memperingati Dies Natalis ke-45 Sekolah Tinggi Filsafat (STF) Driyarkara Jakarta, Sabtu, 1/3, Ke tua Program Magister Ilmu Filsafat RP Bernardinus Herry Priyono SJ juga memberikan pilihan alternatif untuk memilih wakil rakyat. Ia menyarankan, agar para pemilih menentukan terlebih dahulu parpol yang akan dipilih. Dalam makalah bertajuk “Memilih sebagai Tindakan Politik”, Romo Herry mengatakan, “Dalam sistem perwakilan kita, partai politik lebih berperan daripada orang. Seorang wakil rakyat bisa hebat, tapi akan dicopot kalau kontra dengan partainya.”
Ia juga menyarankan, agar memilih parpol berciri memiliki visi kebangsaan, se kular, dan nonsektarian. Selain itu, Romo Herry mengusulkan, para pemilih me milih parpol yang berpeluang lolos parliamentary threshold atau ambang batas 3,5 %, terutama untuk DPR-RI. Pilih pula parpol yang mendapat dukungan kuat di daerah pemilihan, karena parliamentary threshold tidak berlaku untuk pemilihan anggota DPRD Kabupaten/Kota dan DPRD Provinsi.
Lebih lanjut, Romo Herry menguraikan cara alternatif untuk memilih caleg. Ia mengatakan bahwa caleg-caleg yang baru maju pada Pemilu 2014 akan berada di nomor urut tiga sampai dengan tujuh. Sementara, caleg nomor urut satu dan dua, biasanya diisi oleh muka-muka lama, atau pengusaha-pengusaha, atau orang-orang kaya yang kuat membayar ke parpol, sudah terampil korupsi, serta mengetahui likaliku birokrasi. Caleg dengan nomor urut tiga dan seterusnya, biasa diisi caleg perempuan atau muka baru yang sokongan finansialnya tidak terlampau kuat, kemungkinan masih memiliki idealisme politik, serta belum terampil korupsi.
Kriteria-kriteria ini merupakan alat bantu untuk menentukan pilihan pada Pemilu nanti. Para pemilih juga harus mencari tahu para caleg yang akan mengais suara di daerah pemilihannya serta mengetahui rekam jejak mereka. Lalu, tentukan pilihan secara cerdas sesuai hati nurani, sebelum berangkat kebilik pemungutan suara.
Kriteria Partai Politik Pilihan
Pilihlah partai politik yang berkomitmen mempertahankan empat kesepakatan dasar dalam berbangsa dan bernegara, yakni Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Bhinneka Tunggal Ika.
Partai politik yang memiliki caleg dengan kemampuan memadai, berwawasan kebangsaan, dan memiliki semangat nasionalisme tinggi.
Partai politik yang mengedepankan kepentingan masyarakat dan bangsa, bukan partai politik yang yang sibuk dengan kepentingan kelompok, golongan, atau keluarganya sendiri.
Kriteria Caleg Pilihan
Pilihlah caleg yang jujur, peduli terhadap sesama, berpihak kepada rakyat kecil, cinta damai, dan anti kekerasan.
Jangan pilih caleg yang berwawasan sempit, mementingkan kelompok, koruptif, memaksakan kehendak, serta menghalalkan segala cara untuk mendapatkan kedudukan.
Caleg yang bermain politik uang, sangat tidak layak dipilih.
Pilihlah caleg yang mau berjuang untuk mengembangkan sikap toleran dalam kehidupan antarumat beragama dan peduli pada pelestarian lingkungan hidup.
Pilihan kepada caleg perempuan yang berkualitas merupakan satu tindakan nyata mengakui kesamaan martabat antara laki-laki dan perempuan, serta mendukung perannya dalam menentukan kebijakan dan mengambil keputusan.
Y. Prayogo
HIDUP NO.13 2014, 30 Maret 2014