HIDUPKATOLIK.com – Wajah Stefanus Kartono penuh senyum. Bukunya yang berjudul “Menjadi Guru untuk Muridku†terbitan Kanisius, cetak ulang hanya dalam hitungan satu bulan. “Ini pertanda para guru menyukai tulisan yang ‘membumi’, konkret, dan dekat dengan pengalaman mereka,†ujar guru SMA Kolese De Britto Yogyakarta ini.
Menurut Pak Este, sapaannya, visi para guru butuh dicerahkan dan roh keguruannya diasah. “Mendidik itu urusan hati, bukan teknis praktis! Jadi, hati guru yang terutama harus dicerahkan!†tegas pria kelahiran Sukoharjo, 3 September 1965 ini.
Buku kesepuluh suami Irene Rosmaeni Sari Pratiwi ini diluncurkan di hadapan 400 siswa SMA De Britto pada awal Mei lalu. Sembilan bukunya terdahulu, ia luncurkan di komunitas lain. “Saya ingin hadirkan keteladanan kepada siswa. Ini loh hasilnya kalau menulis. Saya katakan kepada siswa, Anda semua tidak bisa menyamai saya, tetapi harus melebihi saya!†ujar warga Paroki Keluarga Kudus Banteng, Yogyakarta ini.
Ia terus memacu minat siswanya untuk menulis. Salah satu cara yang ia tempuh adalah membingkai beberapa tulisan yang menyangkut dirinya dan memajang di tempat yang mudah dilihat siswa. “Bukan untuk narsis, tapi untuk memacu para siswa menulis!†ungkapnya.
Emanuel Dapa Loka