HIDUPKATOLIK.com – 2Ptr 1:1-7; Mzm 91:1-2.14-15ab. 15c-16; Mrk 12:1-12.
“BATU yang dibuang oleh para tukang bangunan telah menjadi batu penjuru, hal itu terjadi dari pihak Tuhan, suatu perbuatan ajaib di mata kita.” Ayat indah yang dikatakan oleh Yesus di Mrk 12:10-11 adalah sebuah kutipan dari Mzm 118:22-23.
Menjadi menarik bila kita mencoba memahami kata-kata Yesus tersebut dari sudut pandang Mzm 118 yang merupakan jenis mazmur syukur pribadi ini. Dalam Mzm 118, pemazmur mengajak seluruh umat untuk bersyukur atas segala kebaikan dan kasih setia Tuhan yang telah menolong dia dari kesesakan.
Pemazmur merasakan meski hidupnya tersesak oleh musuh-musuh yang sekelilingnya, namun Tuhan berada di pihaknya dan menjadi kekuatan dan keselamatannya. Berjalan bersama Tuhan di sampingnya membuat pemazmur tidak takut lagi dalam hidup, sebab ada Tuhan yang menyertainya.
Dengan kekuatan dari Tuhan, pemazmur bisa mengalahkan musuh-musuhnya. Pemazmur percaya meski Tuhan mendidiknya dengan keras, tetapi Tuhan akan meluputkan dirinya dari celaka.
Pesan pemazmur menjadi kunci memahami kata-kata Yesus tentang orang-orang suruhan pemilik kebun anggur yang dilukai, ditolak, bahkan dibunuh oleh para penggarap kebun anggur yang tidak setia kepada tuannya.
Meski mengalami penolakan, Tuhan Yesus tidak gentar sebab BapaNya menyertai perutusanNya hingga akhir. Kristus, Putera Allah yang ditolak dan dibunuh oleh orang-orang sebangsaNya, kini telah menjadi batu sendi bagi Gereja.
Gereja dibangun di atas dasar yang kokoh yang akan menjadi kekuatan dan inspirasi bagi Gereja Kristus dalam mengarungi arus jaman. Terkadang kita ditolak, difitnah, disalahpahami, ditindas karena kita menghadirkan kasih Allah di tengah dunia.
Biarlah Kristus menjadi daya kekuatan yang menjiwai Gereja sampai akhir jaman.
Pastor Joseph Ferry Susanto – Imam Keuskupan Agung Jakarta, Dosen Kitab Suci STF Driyarkara, Jakarta
