HIDUPKATOLK.COM – Di Ruang Kesabaran Gedun Karya Pastoral Paroki Alam Sutera, Tangerang Selatan, berkumpul 21 orang peserta Pelatihan Menulis Liputan pada hari Sabtu, 24/6/2023. Peserta berasal dari berbagai latar belakang dan profesi seperti penulis buku, dosen, karyawan swasta, guru. Ada pula yang masih bangku sekolah dan kuliah.
Kehadiran mereka mencerminkan minat dan komitmen yang tinggi terhadap dunia menulis dan jurnalistik. Terdapat peserta yang sudah berpengalaman menulis namun ingin memperdalam kemampuannya, serta ada peserta yang baru mencoba memasuki dunia menulis.
Pelatihan ini diselenggarakan oleh seksi Komsos Paroki. Kegiatan ini merupakan inisiatif Komsos untuk memperluas cakupan peliputan kegiatan di di lingkungan-lingkungan, kategorial, maupun seksi.
Dalam sambutannya, Fidensius Gunawan dari Komsos Paroki/Pemimpin Redaksi Majalah Salus (media Paroki Alam Sutera) mengatakan, selama ini banyak kegiatan yang tak terliput dan tidak diketahui oleh umat karena keterbatasan penulis.
Ia mengharapkan, melalui pelatihan ini muncul lebih banyak penulis baru yang dapat menuliskan berita untuk diterbitkan di Salus dan website Paroki.
Nara sumber atau fasilitator pelatihan adalah Hasiholan Siagian selaku Wakil Pemimpin Redaksi Majalah HIDUP/www.hidupkatolk.com/Majalah Cathkids.
Hasiholan memberikan berbagai tips dan inspirasi dalam mengembangkan kemampuan menulis dan meliput. Materi disampaikan dengan lugas dan interaktif.
Ia memberikan penekanan penting terkait penulisan berdasarkan pengalaman, perspektif, serta panca indra penulis.
“Banyak penulis besar di duia menceritakan atau menuliskan tentang diri penulis sendiri. Maka seorang penulis harus berani membuka diri,” ungkapnya mengingatkan peserta untuk menemukan suara dan identitas mereka dalam menulis.
Peserta merasakan atmosfer yang hidup dan didukung oleh fasilitator yang ramah, berpengalaman, dan terbuka.
Selama acara, peserta diajak untuk berlatih menulis secara langsung dan berdiskusi bersama. Tantangan menulis secara real-time membuat peserta benar-benar merasakan praktik nyata dalam dunia menulis dan meliput. Untuk tantangan pertama, peserta diminta untuk menuliskan tentang diri sendiri.
Menariknya, ada berbagai tantangan yang dirasakan peserta. Ada yang merasa bingung bagaimana cara memulai tulisan, ada yang memiliki terlalu banyak atau sebaliknya terlalu sedikit kisah untuk diceritakan. Ada pula peserta yang kesulitan menulis dalam bahasa Indonesia karena sudah terlalu lama tinggal di luar neger
Selain mendapatkan materi yang langsung dipraktikkan, peserta juga mendiskusikan tulisan-tulisan mereka yang telah dibuat sebagai bagian dari latihan. Hal ini memberikan kesempatan untuk memahami kelebihan dan kekurangan dalam tulisan mereka, serta mendapatkan umpan balik dari nara sumber dan peserta lainnya. Diskusi ini menjadi momen berharga dalam memperkaya pengetahuan dan keterampilan menulis.
Acara ini terbilang sukses menginspirasi dan memberikan dorongan bagi para peserta dalam mengembangkan kemampuan menulis dan meliput.
Harapan untuk terciptanya lebih banyak penulis baru yang berkontribusi dalam mengisi Majalah Salus, sebagai majalah Paroki semakin besar. Pelatihan ini menjadi langkah awal yang positif dalam memperluas cakupan peliputan kegiatan di sekitar Paroki.
Paroki Alam Sutera patut bangga dengan pelatihan ini. Paroki telah memberikan kesempatan kepada umat untuk mengembangkan diri dan berkontribusi melalui tulisan. Semoga semakin banyak umat yang tertarik untuk terlibat dan mengisi Majalah Salus dengan beragam tulisan yang akan memperkaya bacaan umat.
Acara diakhiri dengan makan siang bersama. Selama acara makan, peserta tampak masih berdiskusi satu dengan yang lain.
Sejumlah peserta mengapresiasi diadakannya pelatihan ini. Bahkan ada satu peserta bertanya kapan ada pelatihan berikutnya.
Mereka berterima kasih kepada Sie Komsos dan tim Majalah Salus dalam menyelenggarakan pelatihan ini. Semoga semakin banyak umat yang memiliki minat menulis dan meliput berkontribusi aktif.
Laporan Gracia, salah satu peserta pelatihan