HIDUPKATOLIK.com – PEMAKNAAN, perwujudan, dan tujuan nasionalisme selalu relevan jika disertai dengan prinsip utama menjamin kesatuan dan persatuan bangsa, kebebasan individu maupun kelompok, kesamaan bagi setiap individu, terwujudnya kepribadian, dan prestasi bagi masa depan bangsa.
Demikian disampaikan oleh Thomas Tokan Pureklolon dalam seminar bertajuk “Kontribusi Dosen Katolik dalam Mengamankan Pancasila”, Sabtu, 10/11. Thomas mengatakan, para dosen Katolik sedang berada dalam proses mempersiapkan generasi muda Indonesia menjadi pribadi yang tidak terkejut dengan varian ideologi.
Meski demikian, keterbukaan kaum muda terhadap ragam ideologi yang ada pun tetap harus diikuti sikap mencintai dan menjaga keutuhan Pancasila. Sementara itu, Adrianus Meliala meminta para dosen Katolik untuk mendorong dan mempertahankan kesepakatan-kesepakatan dasar dari pendiri bangsa.
Kepada puluhan dosen Katolik yang berkarya di perguruan tinggi baik Katolik maupun non-Katolik se-KAJ yang hadir, dia berharap mereka tidak mendorong sikap eksklusif, juga sikap yang ingin diperlakukan berbeda. “Seperti halnya filosofi Kasimo (Pahlawan Nasional I. J. Kasimo) yang mengharapkan semua orang Katolik menjadi warga negara biasa,” ujarnya.
Mantan Wakil Ketua Komisi Kerasulan Awam KWI ini juga mengatakan adalah penting bagi dosen Katolik untuk mengajak mahasiswa melakukan tugas kerasulan awam dan membina hubungan antar-umat beragama.
Hermina Wulohering
