HIDUPKATOLIK.com – DUTA besar Indonesia untuk Vatikan Antonius Agus Sriyono memaparkan upayanya membangun relasi dengan WNI yang tinggal di Vatikan, Roma. Hal ini diceritakannya saat bertemu dengan rombongan Uskup Agung Semarang Mgr Robertus Rubiyatmoko yang mengunjunginya di Kedutaan Besar Indonesia di Vatikan, 3/7.
WNI yang di Vatikan sebagian besar para pastor dan suster. “Kami mendata ada 1.548 orang Indonesia yang ada di Vatikan, Roma. Mereka terdiri dari 1300-an suster dan 200-an pastor. Selama ini saya sudah mengunjungi 22 kongregrasi imam dan suster. Bahkan saya berkunjung sampai jam 12 malam. Kami juga sering mengadakan acara dengan IRRIKA di kantor kedubes ini”, urai Dubes yang berkumis ini.
IRRIKA adalah Ikatan Rohaniwan-Rohaniwati Indonesia di Kota Abadi. Hal ini merupakan wadah persaudaraan berdasarkan iman Katolik dan cinta tanah air. Mulanya, tanggal 13 Februari 1955, para pastor dari Indonesia yang sedang studi di Roma membentuk paguyuban dengan nama IRIKA (Ikatan Romo-romo Indonesia di Kota Abadi – Roma).
Para pendirinya adalah Pastor Jacobus Melsen OCarm, Pastor Yustinus Darmojuwono Pr, Pastor Thaddeus Kirdi Dipojudo OCarm, Pastor Mikael Mige Raya SVD dan Pastor Leo Soekoto SJ. Ketua pertamanya adalah Pastor Justinus Darmojuwono Pr. Saat itu semua imam itu sedang belajar di Roma.
IRIKA, yang berpedoman pada Anggaran Dasar, yang disahkan pada November 1955, berkembang dan menjadi terbuka untuk para suster, bruder dan frater. Maka, namanya berubah menjadi Ikatan Rohaniwan-Rohaniwati Indonesia di Kota Abadi (IRRIKA) – Roma.
Y. Gunawan (Vatikan)