HIDUPKATOLIK.com -Â SEJAK kecil, Henricus Ivan Pradipta sering sakit-sakitan karena kondisi fisiknya lemah. Hal ini membuatnya menghindari melakukan kegiatan yang menguras tenaga, seperti berolahraga. Kala ia duduk di bangku SMP, sang ayah mengenalkan fitness untuk memperkuat fisiknya. Ivan untuk pertama kali mengenal olahraga dan rutin fitness.
Fisik Ivan terbukti kian kuat dan sehat. Ketika jadi mahasiswa, ia mulai menggeluti Muay Thai. Selain ilmu bela diri yang ia dapatkan, Muay Thai juga bisa menjadi sarana penghilang stres. Ia sempat mencicipi kompetisi Muay Thai. Lalu, ia beralih menekuni olahraga lari. “Pertama kali lari itu dikenalin sama teman kantor, terus jadi ketagihan, dan ngerasa cocok dengan olahraga ini; sehat dan gak nyakitin orang lain,†ungkapnya terkekeh.
Kini ia tekun berlatih dan beberapa kali mengikuti kompetisi. Walau belum pernah berhasil menyabet gelar pertama dan berdiri di podium, ia pantang menyerah. “Yang paling seru itu waktu ikut trail running 10K pertama di Bandung. Karena gak punya member gym, jadi tiga kali dalam seminggu lari pulang dari kantor ke rumah sekitar 7K,†tuturnya. Ada pengalaman menarik yang dirasakan umat Paroki St Leo Agung Jatiwaringin, Jakarta Timur ini. “Atribut lari gua itu baju lengan buntung dan celana 28 Mei super pendek. Sering digodain bencong di jalan,†ungkapnya.
Lajang kelahiran 16 Januari 1991 ini mengingatkan kepada orang muda agar menyempatkan waktu berolahraga. Selain untuk kesehatan, olahraga bisa membentuk diri menjadi lebih baik, meningkatkan percaya diri, dan membuat mood lebih baik. Ivan berharap, banyak orang mengadopsi olahraga (lari–Red) sebagai kesukaan mereka. “Running itu olahraga simple, tapi membawa banyak manfaat, baik jasmani maupun rohani.â€
Marchella A. Vieba