web page hit counter
Sabtu, 11 Januari 2025
spot_imgspot_img

Top 5 This Week

spot_img

Related Posts

Ketua LBI, Pastor Albertus Purnomo, OFM: Membaptis dengan Roh Kudus dan Api

5/5 - (1 vote)

HIDUPKATOLIK.COM – Minggu, 12 Januari 2025 Pesta Pembaptisan Tuhan. Yes.40:1-5,9-11; Mzm.104:1b-2,3-4,24-25,27-28,29-30; Tit.2:11-14; 3:4-7; Luk.3:15-16, 21-22

“KETIKA kita dibaptis, kita mengalami pencerahan. Dengan mengalami pencerahan, kita diangkat sebagai anak. Dengan diangkat sebagai anak, kita dijadikan sempurna. Dengan dijadikan sempurna, kita menjadi abadi . . . ‘dan anak-anak Yang Mahatinggi’ [Mzm.82:6]. Secara beragam, tindakan ini disebut rahmat, pencerahan, kesempurnaan, dan penyucian. Ini adalah penyucian yang membersihkan kita dari dosa-dosa, sebuah anugerah kasih karunia yang menghapus hukuman atas dosa-dosa kita, sebuah pencerahan yang memungkinkan kita untuk melihat cahaya suci keselamatan.”

Gagasan Klemens dari Alexandria tentang pembaptisan dalam karyanya “Pengajar Anak-Anak” ini (191 M) mengingatkan kembali nilai dan manfaat sakramen pembaptisan, sakramen yang mengantar kita masuk dalam persekutuan gereja secara universal. Menariknya, pembaptisan ternyata bukan hanya diterima oleh pengikut Kristus, bahkan Yesus sendiri, sebagai batu penjuru gereja, juga menerima pembaptisan dari Yohanes Pembaptis. Kesakian tentang hal ini dapat ditemukan dalam keempat Injil.

Injil Lukas menceritakan, Yesus dibaptis oleh Yohanes Pembaptis bersama dengan banyak orang berdosa yang ingin bertobat. Selain mengungkapkan solidaritas-Nya kepada mereka, pembaptisan ini merupakan ungkapan kerendahan hati-Nya. Ia tidak membanggakan previlese sebagai orang pilihan Allah dan tidak mengambil jarak dengan banyak orang. Ia tidak risih jika dimasukkan dalam kalangan orang berdosa, meskipun Ia tidak berdosa. Pembaptisan Yesus ini sesungguhnya adalah antisipasi atas peristiwa salib, yaitu ketika Ia akan mati untuk menebus dosa-dosa mereka yang menjadi milik-Nya.

Baca Juga:  SMA Stella Duce 1 Yogyakarta Tempati Gedung Sementara di Politeknik YKPN Selama Pembangunan Gedung Baru

Dalam peristiwa pembaptisan ini, menarik untuk disimak nubuat Yohanes Pembaptis tentang Yesus Kristus. Yohanes mengatakan, “Aku membaptis kamu dengan air , tetapi Ia yang lebih berkuasa daripada aku akan datang… Ia akan membaptis kamu dengan Roh Kudus dan dengan api” (Luk. 3:16). Menurut Yohanes, Yesus sebagai Kristus akan melakukan dua macam pembaptisan yang berbeda dari pembaptisan air olehnya, yaitu pembaptisan dengan Roh Kudus dan api.

Pembaptisan dengan air oleh Yohanes adalah ritual simbolis penting dalam proses pertobatan. Dengan pembaptisan ini, orang meninggalkan dosa masa lampau dan mengambil jalan baru sesuai dengan kehendak Allah. Seperti air yang membersihkan, pembaptisan telah melahirkan kembali manusia secara baru dan bersih. Dan pembaptisan dengan air inilah yang telah menjadi tradisi kekristenan selama berabad-abad.

Baca Juga:  MAJALAH HIDUP EDISI TERBARU, No. 02 TAHUN 2025

Lantas bagaimana dengan pembaptisan dengan Roh Kudus dan api? Meskipun dengan dibaptis kita menerima karunia Roh Kudus dan saat pembaptisan biasanya ada lilin bernyala, nyatanya selama ini tidak ada yang mempraktekkan pembaptisan dengan api.  Tentu saja, kata-kata dari Yohanes Pembaptis ini tidak mesti ditafsirkan secara harfiah.

Membaptis dengan Roh Kudus dan api adalah sebuah bahasa metafor yang bermakna simbolis. Ini lebih berkaitan dengan tugas perutusan Yesus. Seperti dalam nubuat para nabi Perjanjian Lama, yang menyatakan bahwa pada akhir zaman orang-orang yang benar akan diberi kuasa Roh Kudus dan orang-orang jahat akan dibakar dengan api, demikian pula Yesus juga akan mengaruniakan Roh Kudus kepada mereka yang mendengarkan Sabda-Nya dan memurnikan orang jahat dengan penghakiman dari Allah.

Jika Yesus membaptis dengan Roh Kudus, ini perlu diartikan bahwa Yesus memperlengkapi mereka yang percaya kepada-Nya dengan Roh Kudus. Sebab, dengan kuasa dari Allah ini, umat beriman akan semakin efektif dalam memberi kesaksian tentang Kristus dan mewujudkan sukacita dan kebenaran Injil di tengah dunia. Sementara itu, jika Yesus membaptis dengan api, ini perlu dipahami bahwa Yesus akan melakukan penghakiman kepada mereka yang tidak mau bertobat.

Baca Juga:  Musim Pancaroba: Cara Tepat Mengatasi Common Cold, Rhinitis Alergi, serta Influenza

Yesus bukan hanya perwujudan Allah yang berbelas kasih, tetapi juga Allah yang Maha Adil. Api adalah lambang keadilan Ilahi. Yesus datang seperti tukang penampi gandum (bdk. Luk.3:17). Sebagaimana gandum yang baik akan disimpan dan gandum yang tidak ada isinya akan diterbangkan angin, dikumpulkan dan dibakar dalam api, demikian pula orang yang bertobat akan diterima oleh Allah,  dan orang yang tidak mau bertobat akan “dibakar oleh api penghakiman Ilahi.”

Apakah kita akan menerima karunia Roh Kudus atau mengalami penghakiman dari Allah melalui api ilahi-Nya, pada akhirnya kita sendirilah yang akan memilih dan menentukannya.

Yesus bukan hanya perwujudan Allah yang berbelas kasih, tetapi juga Allah yang Mahaadil.”

Sumber: Majalah HIDUP Edisi No. 02/Tahun Ke-79,  Minggu, 12 Januari 2025

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Popular Articles