HIDUPKATOLIK.COM – Musim pancaroba adalah masa transisi antara musim hujan ke musim kemarau atau sebaliknya. Perubahan cuaca yang tidak menentu pada masa ini kerap membuat daya tahan tubuh menurun, sehingga tubuh menjadi lebih rentan terhadap berbagai penyakit. Bagaimana pengaruhnya terhadap tubuh? apa saja penyakit yang sering terjadi selama musim pancaroba, bagaimana memilih terapi yang tepat serta kapan Anda perlu memeriksakan diri ke dokter.
Pancaroba, Apa yang Terjadi?
Musim pancaroba dapat mengakibatkan perubahan cuaca yang cukup ekstrem, di mana suhu udara bisa berubah drastis dalam waktu singkat. Hal ini berdampak langsung pada tubuh kita dengan harus beradaptasi pada perubahan ini, dan jika daya tahan tubuh tidak cukup kuat, berbagai penyakit dapat dengan mudah menyerang. Saat pancaroba, kelembapan udara yang tinggi juga mempercepat penyebaran virus dan bakteri di lingkungan sekitar.
Penyakit yang Sering Dikeluhkan Selama Pancaroba
Infeksi Saluran Pernafasan atas merupakan penyakit yang sering muncul di musim pancaroba. Gejalanya meliputi:
- Batuk
Batuk bisa berupa batuk kering atau batuk berdahak. Batuk kering biasanya muncul di awal infeksi, sementara batuk berdahak terjadi akibat akumulasi lendir di saluran pernapasan. - Pilek
Pilek adalah gejala umum yang muncul karena infeksi virus atau reaksi alergi terhadap perubahan cuaca. - Radang Tenggorokan
Peradangan pada tenggorokan sering kali disebabkan oleh infeksi virus, dan gejalanya bisa disertai dengan rasa nyeri saat menelan. - Demam dan Nyeri Badan
Demam biasanya menandakan tubuh sedang melawan infeksi. Nyeri badan dan sakit kepala sering menyertai demam sebagai tanda respon inflamasi.
Bagaimana membedakan gejala Common Cold, Rhinitis Alergi, dan Influenza?
Meskipun memiliki gejala yang serupa, common cold, rhinitis alergi, dan influenza memiliki penyebab serta karakteristik yang berbeda:
- Common Cold
Penyakit ini disebabkan oleh infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan atas. Gejalanya meliputi pilek, batuk, dan radang tenggorokan, biasanya tanpa demam tinggi. - Rhinitis Alergi
Rhinitis alergi muncul karena reaksi sistem imun terhadap alergen seperti debu atau serbuk bunga. Gejalanya adalah pilek berair, bersin-bersin, dan hidung gatal tanpa demam. - Influenza
Influenza adalah infeksi virus yang lebih berat dibandingkan common cold. Gejalanya meliputi demam tinggi, nyeri otot, rasa lelah ekstrem, dan batuk yang bisa berlangsung lebih lama.
Tabel 1. Perbedaan Gejala pada penyakit ISPA
Pilihan Terapi yang Tepat untuk Swamedikasi
Penanganan keluhan penyakit selama musim pancaroba dapat dilakukan melalui swamedikasi dengan bantuan apoteker di Apotek.
Berikut pilihan obat yang dapat digunakan untuk pengobatan secara swamedikasi
- Common Cold
Untuk gejala hidung tersumbat, pasien dapat menggunakan dekongestan oral seperti pseudoefedrin atau dekongestan topikal (semprotan hidung) seperti oxymetazoline.
Untuk batuk, pemilihan obat tergantung pada jenis batuk:
- Batuk kering: Obat bebas seperti dekstrometorfan bisa digunakan untuk mengurangi frekuensi batuk.
- Batuk berdahak: Ekspektoran seperti guaifenesin membantu mengencerkan dahak, sehingga lebih mudah dikeluarkan.
Catatan penting:
- Hindari penggunaan dekongestan topikal lebih dari 5 hari untuk mencegah efek rebound.
- Jika gejala tidak membaik dalam 5–7 hari, pasien perlu dirujuk ke dokter.
- Rhinitis Alergi
Untuk mengatasi gejala bersin-bersin, pilek berair, dan hidung gatal, antihistamin generasi kedua seperti loratadineatau cetirizine dapat digunakan karena memiliki efek samping kantuk yang minimal.
Jika hidung tersumbat cukup parah, pasien dapat menggunakan dekongestan sebagai tambahan, namun tetap harus memperhatikan durasi penggunaan.
- Influenza
Untuk pasien dengan gejala influenza ringan tanpa komplikasi, terapi swamedikasi dapat berupa:
- Paracetamol atau ibuprofen untuk menurunkan demam dan mengurangi nyeri badan.
- Istirahat yang cukup dan banyak minum cairan.
- Multivitamin dapat disarankan untuk mendukung daya tahan tubuh.
Tabel 2. Pilihan Pengobatan untuk Gejala ISPA (di atas)
Kapan Harus Dirujuk ke Dokter?
Tidak semua penyakit di musim pancaroba membutuhkan penanganan medis langsung. Namun, Anda perlu segera berkonsultasi dengan dokter jika mengalami kondisi berikut:
- Demam tinggi yang tidak membaik setelah tiga hari
- Sesak napas atau kesulitan bernapas
- Nyeri dada yang muncul saat bernapas
- Gejala memburuk meskipun sudah mendapat pengobatan
- Pasien memiliki riwayat penyakit kronis seperti asma atau penyakit paru obstruktif kronis (PPOK)
Musim pancaroba merupakan tantangan tersendiri bagi kesehatan kita. Dengan memahami perbedaan antara common cold, rhinitis alergi, dan influenza, serta mengetahui pilihan terapi yang tepat, kita dapat menjaga kesehatan dengan lebih baik. Datanglah ke Apotek dan berkonsultasi langsung dengan Apoteker untuk mendapatkan obat yang tepat. Untuk konsultasi dan pelayanan hantar obat, dapat menghubungi Apotek Atma Jaya di WA di no 0813-8862-4544
Dr. apt. Lusy Noviani, MM, Kepala Apotek Atma Jaya dan Dosen FKIK Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya