web page hit counter
Rabu, 25 Desember 2024
spot_imgspot_img

Top 5 This Week

spot_img

Related Posts

Kisah Natal yang Hangat : Kesederhanaan Natal Menginspirasi Mereka untuk Melihat Kasih Kanak-kanak Yesus dalam Diri Sesama

Rate this post

HIDUPKATOLIK.COM – TANGGAL 24 Desember 1998. Pagi itu derai hujan turun menghujani Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Aku dan kedua adik asyik menyantap kue natal yang lezat dan manis. Tak lama berselang, dua buah suara kecil berteriak kencang dari arah pagar. “Minta tak beras tak,” seru suara itu. Orang tuaku pun bergegas menuju pagar dan melihat dua orang anak kecil laki-laki dan perempuan dengan baju kedodoran menatap penuh harap.

Tubuh mereka terlihat kurus dengan rambut hampir basah. Alas kaki pun mereka tak pakai. Sesekali aliran ingus jatuh dari hidung kecil mereka. Melihatnya, keduanya langsung diminta masuk karena hujan semakin deras.

Kami berlima duduk termenung bersama. Hingga adik laki-lakiku mengajak mereka untuk menonton. Mereka yang semula tersipu malu jadi girang saat menyantap makanan hangat. Sebelum pulang, ibuku memberikan beras yang diminta, masing-masing anak menerima satu kilogram agar tak berat menentengnya. Selain beras, satu boks kue juga dibagikan. Tak lupa, keduanya dibelikan sendal dari warung sebelah rumah.

Pengalaman kecil itu masih membekas. Sewaktu kecil aku hanya tahu bahwa bermurah hati adalah sikap terpuji, tetapi seiring berjalannya waktu pengertian itu ditambahkan oleh Tuhan bahwa Natal yang sesungguhnya hadir dalam semangat solidaritas dengan sesama. Kupikir, Tuhan tetap membuatku mengingatnya agar semakin dewasa aku sadar bahwa Natal yang ia inginkan adalah berbagi kebahagiaan bersama sesama. Menyambut mereka berarti menyambut Yesus sendiri.

Baca Juga:  Betlehem: Identitas Diri bagi “Pastor”, Ancaman untuk “Rex”

Membersihkan Gereja

Pengalaman Natal yang hangat juga datang dari Orang Muda Katolik (OMK) Keuskupan Weetebula. Kenneth Yohanes Pati Sagu adalah umat Paroki Maria Bunda Selalu Menolong (MBSM), Kota Waingapu, Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Kenneth, sapaan akrabnya, menggambarkan suasana Natal di paroki begitu ramai. “Perayaan Natal di gereja cukup besar, umat saja hampir 2.000an orang, sehingga harus pasang tenda di halaman untuk menampung seluruh umat,” bebernya antusias.

Hal yang paling mengasyikkan bagi Kenneth adalah ketika persiapan menuju Natal. “Sebelum Malam Natal, banyak persiapan yang dilakukan dan biasanya OMK membantu untuk membersihkan gereja, mendirikan tenda, meminjam kursi ke umat lain, serta menghias dinding-dinding gereja,” terangnya sembari melanjutkan, “Saya senang sekali bisa ikut berkontribusi melayani gereja lewat kegiatan itu.”

Di dalam keluarga sendiri, keluarga Kenneth juga sibuk mendadani rumah mereka, memasang pernak-pernik Natal, Kandang Natal, dan Pohon Natal. “Biasanya kami buat kue sendiri juga, jadi rumah sudah penuh dengan aroma kue,” imbuhnya riang. Kue-kue itu selain disantap oleh keluarga juga akan disantap oleh setiap tamu yang datang berkunjung.

Biasanya usai Misa Natal pagi, kelahiran 18 Mei 2003 ini akan langsung berkumpul bersama keluarga yang beranggotakan lima orang. “Paling istimewa dalam momen Natal saat piknik di pantai bersama keluarga,” sebutnya, “Semakin meriah jika keluarga mama dari Waingapu datang.”

Baca Juga:  Kardinal Suharyo: Tahun Suci 2025, Pembukaan Pintu Suci Hanya Simbol

“Bagi saya Natal yang sederhana itu menekankan pada kebersamaan bersama keluarga sebab arti utama dari merayakan Kelahiran Yesus yang juga lahir dalam keluarga adalah membawa kebahagiaan kepada sesama. Sukacita itu pasti berawal dari keluarga,” ujar mahasiswa Universitas Katolik Weetebula ini.

Pemberian Hadiah

OMK Keuskupan Agung Semarang (KAS), Maria Febri Kristina turut membagikan kisahnya. Ada satu pengalaman Natal yang amat berkesan baginya. Ketika Ria, sapaan akrabnya, masih kecil, ia selalu mengikuti Misa Natal Anak. Pada Misa itu, selalu ada pemberian hadiah dari anak-anak yang hadir kepada Kanak-kanak Yesus.

“Saat itu, saya selalu merasa antusias untuk memberikan hadiah berupa alat tulis dan perlengkapan sekolah yang telah disediakan oleh orang tua saya untuk dijadikan bingkisan kecil bagi Kanak-kanak Yesus,” kisahnya.

Bagi kelahiran 25 Februari 1995 ini, pengalaman kecil itu mengajarkannya bahwa perbuatan kasih itu tidak harus menunggu hingga sudah bekerja, punya banyak uang, dan kaya dulu baru bisa memberi pada orang lain. Menurutnya, perbuatan kasih itu bisa dimulai sejak kecil dimulai dari apa yang dimiliki. “Kendati barang yang kita berikan itu tampak kecil dan sederhana, tetapi bagi orang lain yang membutuhkan, hadiah itu bisa menjadi sesuatu yang berarti,” ucap Ria lirih.

Baca Juga:  Benarkah Misa Natal Saja Belum Cukup?

Selain Misa Natal Anak, di parokinya, ada kegiatan yang unik, yakni Novena Keluarga dengan Family Christmas Candle serta pemberian bantuan sosial (bansos) kepada umat yang membutuhkan. “Di Paroki saya, ada kegiatan solidaritas di mana bansos itu dihimpun dari umat dan dibagikan kepada umat yang membutuhkan,” terangnya.

Natal memiliki peran yang mendalam dalam membentuk semangat hidupnya sebagai OMK. Kelahiran Yesus di kandang yang sederhana mengajarkannya bahwa makna hidup tidak terletak pada kemewahan atau status, tetapi pada kerendahan hati, kasih, dan kehadiran Allah dalam setiap aspek kehidupan. “Hal ini mendorong saya untuk menjalani hidup dengan lebih bersyukur,” tegasnya.

Ria pun membagikan caranya menghidupkan semangat Natal sederhana dalam hidup sehari-hari, “Menyapa dan memberikan senyuman ramah, menyediakan waktu untuk berdoa, menulis jurnal refleksi harian, mendengarkan curhat teman tanpa menghakimi, dan berbagi dari apa yang saya miliki meskipun kecil.”

Kesederhanaan Natal menginspirasinya untuk menghadapi tantangan hidup dengan iman yang teguh dan selalu berpengharapan kepada Allah meskipun dalam situasi sulit. Melalui Natal, ia belajar untuk menyadari bahwa Tuhan hadir dalam segala keadaan, bahkan dalam kesederhanaan atau keterbatasan.

Felicia Permata Hanggu/Daniel Kartono Rato

Sumber: Majalah HIDUP Edisi No. 51, Tahun Ke-78, Minggu, 22 Desember 2024

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Popular Articles