web page hit counter
Rabu, 18 Desember 2024
spot_imgspot_img

Top 5 This Week

spot_img

Related Posts

Air Sumber Kehidupan: Pelajaran Berharga dari Desa Sumber

Rate this post

HIDUPKATOLIK.COM – Air adalah sumber daya yang sangat vital bagi kelangsungan hidup kita. Tanpa air, tidak ada kehidupan. Namun, sering kali kita lupa betapa pentingnya menjaga kelestarian air. Di tengah modernisasi, kita seringkali terlalu tergantung pada ketersediaan air yang melimpah tanpa menyadari bahwa sumber daya air sekarang ini terbatas. Kondisi ini semakin terasa seiring dengan perubahan iklim, polusi, dan eksploitasi berlebihan yang semakin mengancam ketersediaan air bersih di berbagai belahan dunia.

Hal ini semakin menjadi kesadaran bahwa menjaga konservasi air bukanlah sekadar kewajiban, tetapi juga tanggung jawab bersama yang harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Setiap tetes air yang kita gunakan memiliki dampak yang jauh lebih besar dari yang kita bayangkan. Tidak hanya untuk kita, tetapi juga untuk ekosistem dan generasi mendatang.

Pentingnya Kesadaran dan Aksi Nyata

Dalam kehidupan sehari-hari, ada banyak cara sederhana yang bisa dilakukan untuk berkontribusi pada konservasi air. Menghemat penggunaan air, seperti menutup keran saat tidak digunakan, memperbaiki pipa yang bocor, atau memilih alat rumah tangga yang lebih efisien dalam penggunaan air adalah langkah kecil yang bisa mengurangi pemborosan. Selain itu, penting juga untuk mendidik diri sendiri dan orang lain mengenai cara-cara memanfaatkan air dengan bijak.

Namun, konservasi air bukan hanya soal menghemat penggunaan air di rumah. Konservasi air juga terkait dengan bagaimana kita menjaga kualitas air di alam. Membuang sampah sembarangan, mencemari sungai dan danau, atau mengabaikan pentingnya pengelolaan limbah yang baik, semuanya berkontribusi pada penurunan kualitas air yang sangat berharga.

Baca Juga:  Refleksi Akhir dan Pembuatan Karbol Ramah Lingkungan di SD Tarakanita 3

SMA Tarakanita Magelang, sebagai sekolah yang peduli terhadap KPKC (Keadilan, Perdamaian, dan Keutuhan Ciptaan) ikut serta ambil bagian dalam kepedulian terhadap konservasi air. Peserta didik kelas X melalui pembelajaran P5 (Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila) diajak untuk mengenal dan mencintai air sebagai sumber daya alam yang dilindungi untuk kelangsungan hidup di masa depan. Tema P5 kelas X adalah gaya hidup berkelanjutan, yang ingin mengajak para peserta didik untuk mempunyai tanggung jawab terhadap lingkungan dan termasuk dalam menjaga dan merawat keutuhan ciptaan.

Pembelajaran luar ruang yang diadakan sebagi bagian dari kegiatan P5.

Penutupan tema P5 “Gaya Hidup Berkelanjutan” SMA Tarakanita Magelang Kelas X melaksanakan pembelajaran P5 tidak lagi berada di kelas maupun di lingkungan sekolah. Namun kegiatan ini dilaksanakan di desa Sumber, Dukun, Magelang dengan menggunakan angkutan umum. Pada akhir semester gasal, peserta didik kelas X diajak untuk melihat dan juga belajar bersama tentang pentingnya menjaga dan merawat air sebagai sumber kehidupan bagi semua makhluk. Pembelajaran P5 kali ini ditemani dan didampingi oleh tim dari Sumber, Magelang.

Kegiatan diawali dengan sarapan bersama, kemudian dilanjutkan dengan belajar bagaimana cara sederhana untuk mengetahui sumber mata air hanya dengan alat dan bahan yang sederhana dan sudah digunakan oleh nenek moyang sejak lama.

Kegiatan pertama yaitu menggunakan kelapa dan diletakkan di telapak tangan dengan posisi terbuka, apabila kelapa tersebut berdiri maka di bawahnya ada sumber mata air. Kegiatan berikutnya peserta didik juga diajak untuk menggunakan lidi dan juga kawat tembaga yang dipegang pada kedua tangan ketika lidi atau kawat tersebut menyilang maka itulah tanda bahwa di bawah permukaan tanah terdapat sumber mata air.

Baca Juga:  Paus Fransiskus dan Citra Hidup Ideal

Dari beberapa kegiatan tersebut, mungkin bagi sebagian besar orang sudah meninggalkan cara tersebut, akan tetapi hal sederhana itulah yang seringkali terabaikan dan juga anak muda kurang peduli terhadap hal-hal tersebut karena sudah disibukkan dengan hal-hal modern dan juga alat-alat digital yang mulai merambah dan mengarah pada budaya instan.

Selain itu peserta didik diajak pula untuk mensyukuri setiap ciptaan Tuhan melalui keindahan alam dan keasrian lingkungan yang terdapat di desa Berut, Sumber, Dukun, Magelang. Hamparan sawah nan luas, sungai yang mengalir dan berbagai macam satwa yang ada menambah pengalaman untuk tidak henti-hentinya mengucap syukur.

Perjalanan terakhir dari kegiatan ini adalah susur sungai untuk mengetahui debit air dan juga binatang serta biota air yang masih hidup di lingkungan sungai. Dari perjalanan tersebut, sudah mulai nampak bahwa keindahan tentu ada sebabnya, salah satunya adalah tanggung jawab untuk menjaga dan merawat lingkungan. Sepanjang menyusuri aliran sungai yang lumayan deras, tidak ada sampah-sampah plastik yang dibuang ke sungai. Kesadaran akan kebersihan sungai menjadi hal yang dapat ditiru dan diterapkan bahwa lingkungan dan alam sekitar akan dapat dinikmati keindahannya oleh generasi yang akan datang apabila kita menjaganya mulai dari sekarang.

Baca Juga:  75 Tahun RSBM: Akan Terus Setia Melayani

Perjalanan menyusuri sungai di akhiri dengan merayakan Perayaan Ekaristi alam di bawah aliran sungai, Perayaan Ekaristi kali ini dipimpin oleh Pastor Jonathan Billie. Seluruh peserta didik mengikutinya dengan khidmat meskipun di tengah perayaan Ekaristi rintik-rintik hujan mulai turun. Dalam Perayaan Ekaristi tersebut Romo Billie menyampaikan akan pentingnya tanggung jawab untuk menjaga dan merawat lingkungan, bukan hanya untuk masa sekarang, namun juga untuk generasi mendatang.

Refleksi Diri

Setiap perubahan dimulai dari diri sendiri. Setiap keputusan yang kita buat terkait penggunaan air—baik itu saat mencuci, mandi, atau bahkan mengelola limbah—adalah pilihan yang membawa dampak. Melalui pengelolaan yang bijak, kita bisa mengurangi konsumsi air dan turut menjaga keberlanjutan sumber daya ini. Dengan menjadi pribadi yang lebih peduli, kegiatan ini diharapkan dapat menginspirasi orang di sekitar untuk bertindak lebih bijaksana dalam hal konservasi air.

Sebagai penutup, konservasi air adalah bagian integral dari keberlanjutan hidup di bumi. Ini adalah tanggung jawab kita bersama. Dengan menjaga air, kita juga menjaga bumi dan kehidupan itu sendiri. Tidak ada langkah yang terlalu kecil untuk diperhitungkan, karena setiap tindakan kita, meskipun tampaknya sederhana, dapat memberi dampak yang besar bagi masa depan. Semoga refleksi ini memberikan perspektif yang lebih dalam mengenai pentingnya menjaga konservasi air!

Oleh Handa Dwi Parmuda Putra, guru pendidikan Agama Katolik, SMA Tarakanita Magelang

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Popular Articles