web page hit counter
Kamis, 28 November 2024
spot_imgspot_img

Top 5 This Week

spot_img

Related Posts

25 Tahun Kemandirian Bruder CSA di Indonesia: Panggilan Terus Bertumbuh

Rate this post

HIDUPKATOLIK.COM – Aula pertemuan di Biara Serikat Maria Montfortan (SMM) Menyurai Sintang tampak ramai. Sekitar 100 orang hadir dalam perayaan syukur 25 tahun kemandirian Kongregasi Para Bruder Santo Aloisius Gonzaga (CSA) di Indonesia (25/11/24). Misa syukur dipimpin oleh Pastor Leonardus  selaku Vikaris Jenderal Keuskupan Sintang dan didampingi Pastor Egidius Sumarno, SMM. Hadir pula para pastor, biarawan-biarawati, anak-anak asrama putra dan putri, umat lingkungan dan para undangan.

Suasana Misa

Dalam acara sambutan usai misa syukur, Br. Filipus Neri Subardi CSA memaparkan perjalanan kongregasi CSA yang berdiri tahun 1840 di Belanda. Dikatakan bahwa CSA masuk ke Indonesia tahun 1862 dengan misionaris awal sebanyak empat orang. “Di Indonesia kami sudah berusia 162 tahun. Tetapi, kaderisasi di Indonesia agak terlambat. Tahun 1959 kami baru menerima calon pribumi dan ketika para misionaris kembali ke Belanda, banyak karya di Indonesia yang dikembalikan ke keuskupan atau diteruskan oleh kongregasi yang lain. Pada tahun 1999, setelah melalui proses belasan tahun kami memilih untuk mandiri,” ceritanya.

Baca Juga:  Megahnya Konser di Gereja Benteng Gading, 1300 Tiket Ludes
Foto bersama sesudah Misa.

Dalam usia kemandirian yang ke-25 tahun, sekitar 60 Bruder CSA yang berkarya di Indonesia. Mereka tersebar di Keuskupan Semarang, Keuskupan Surabaya, Keuskupan Ruteng, Keuskupan Agung Ende, Keuskupan Agung Kupang, dan Keuskupan Sintang. Untuk di Keuskupan Sintang, Bruder CSA yang berkarya sebanyak dua orang. Mereka tiba pada 4 Januari 2022. Selama hampir tiga tahun berkarya, mereka mengelola asrama dan membantu di sekolah.

Pastor Miau dalam sambutannya mengungkapkan bahwa Keuskupan Sintang sangat terbuka dengan kehadiran berbagai kongregasi. Menurutnya, keuskupan sangat merasa terbantu dengan kehadiran Bruder CSA. “Tadi kita sudah mendengar bagaimana perjalanan kongregasi ini. Dari tahun ke tahun, mereka terus menerus berkarya dan bermisi. Dulu, sebelum mengajar mereka turne ke stasi-stasi, mengalami bagaimana jatuh bangun bahkan terbalik masuk lumpur. Tidak terasa sudah tiga tahun mereka berkarya di Keuskupan Sintang,” kenangnya. Pastor Miau berharap karya para Bruder CSA semakin bertumbuh dan berkembang.

Baca Juga:  Telentang di Atas Gunung Sampah, Pastor Mutiara Andalas: Kita Tidak Menyalibkan Tuhan di Tempat Sampah

Proficiat Para Bruder CSA untuk 25 tahun kemandirian CSA di Indonesia.

Angela Januarti (Kontributor)

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Popular Articles