web page hit counter
Jumat, 8 November 2024
spot_imgspot_img

Top 5 This Week

spot_img

Related Posts

Uskup Ketapang, Mgr. Pius Riana Prapdi: Meneladan Sikap Iman Para Janda

Rate this post

HIDUPKATOLIK.COM – Minggu, 10 November 2024 Minggu Biasa XXXII. 1Raj.17:10-16; Ibr.9:24-28; Mrk.12:38-44

BACAAN Injil menghadirkan dua gambaran tokoh yang sangat bertolak belakang. Yang pertama adalah para Ahli Taurat dan yang kedua adalah para janda. Para Ahli Taurat digambarkan sebagai pemimpin agama yang melindungi dan memperhatikan kaum rentan seperti para janda. Namun dalam kenyataannya, mereka lebih banyak yang menyalahgunakan jabatan untuk mengambil keuntungan diri dari kaum rentan. Mereka tahu apa yang baik dan benar tetapi mereka berlaku sebaliknya. Mereka semestinya melindungi, mencari, dan merawat domba-domba yang dipercayakan kepada mereka tetapi mereka malah memangsanya. “Mereka menelan rumah janda-janda sedang mereka mengelabui mata orang dengan doa yang panjang-panjang” (Mrk. 12:40a).

Para janda, baik yang ditampilkan dalam bacaan pertama maupun dalam bacaan Injil menghadirkan mereka yang kecil, lemah, miskin, tersingkir, dan difabel (KLMTD). Memang ada beberapa janda yang hidup dalam kecukupan karena mendapatkan dari suami tetapi tidak sedikit yang miskin.

Baca Juga:  Renungan Harian 6 November 2024 “Pengikut Yesus”

Hidup para janda tergantung pada suami. Ketika mereka kehilangan suami, mereka tidak hanya kehilangan suami tetapi juga pelindung dan sumber penghidupan. Para janda sangat menggantungkan hidup mereka kepada kebaikan orang lain atau masyarakat. Para janda menggantungkan hidup mereka pada para Ahli Taurat yang memang memiliki tugas untuk memperhatikan dan merawat mereka.

Sikap para janda yang kita renungkan hari ini memberikan pesan yang amat indah. Mereka sangat miskin, tetapi mereka memberikan semua apa yang ada pada mereka bahkan dari kekurangan mereka. Janda dalam bacaan pertama memberikan segenggam tepung dan sedikit minyak. Janda dalam Injil yang kita dengar hari ini memberikan dua peser, yaitu satu duit. Yesus memuji pemberian janda itu. Sebenarnya Ibu Janda itu dapat menggunakan yang satu untuk keperluan dirinya. Namun, Ibu Janda mau menyatakan syukurnya kepada Allah dengan total, utuh, dan penuh. Iman dan cintanya kepada Tuhan tidak terbagi-bagi, justru dari kekurangan dia memberi.

Baca Juga:  Pentingnya Membentuk Karakter Taat dan Peduli Melalui Pendekatan yang "Fun" pada PAUD

Tindakan Ibu Janda mengulik kesadaran kita bahwa kita adalah ciptaan Tuhan yang sama dan memiliki Allah sebagai Bapa yang satu dan sama. Kita sama sekali tergantung sepenuhnya kepada Allah. Kalau kita berkecukupan atau kaya, jangan lupa bahwa Allah-lah yang membuat kita kaya. Allah juga yang menghendaki agar kita yang berkecukupan dan kaya jangan menganggap dan merasa diri sebagai pemilik. Kita bukanlah pemilik apa pun di dunia ini tetapi kita adalah pengurus, pengguna. Apa yang kita miliki adalah milik Allah, bahkan hidup kita pun milik Allah. Apa yang Allah berikan kepada kita bukan hanya untuk kita tetapi demi kepentingan orang lain agar hidup kita semakin sejati yakni adil dan penuh kasih.

Baca Juga:  Setahun Menjadi Uskup Banjarmasin; Mgr. Victorius Dwiardy, OFM.Cap: Mencoba Meneladani Santo Carolus Borromeus

Kedua janda yang ditampilkan dalam bacaan hari ini menjadi model bagi kita dalam beriman. Mereka memiliki iman yang murni yaitu hidup yang berlandaskan kasih pada Allah. Mereka sangat sadar bahwa Allah mengasihinya dengan menjamin hidupnya ketika mempersembahkan diri secara total kepada Allah. Mereka hidup dan bertindak sebagai pengurus milik Allah, meskipun kecil tapi dilakukan dengan bijaksana.

Mereka menjadi teladan kita bahwa keterbatasan dan kekurangan tidak boleh menghilangkan kerelaan berbagi. Apa yang ada pada kita bukan untuk kepentingan diri kita. Hidup semakin berarti kalau dibangun dengan semangat berbagi. Para Ahli Taurat juga akan selamat kalau rela menjadi pembagi rahmat, bukan berkhianat akan amanat yang Tuhan berikan kepada mereka.

 “Kalau kita berkecukupan atau kaya, jangan lupa bahwa Allahlah yang membuat kita kaya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Popular Articles