HIDUPKATOLIK.COM – Pekan Biasa XXX; Ef 5:21-33; Mzm 128; Luk 13:18-21
TUNTUTAN zaman membuat banyak orang berkompetisi untuk menjadi yang paling besar dan bersinar. Dunia modern menawarkan kemudahan dan cara instan untuk meraihnya. Pencapaian hasil dianggap segalanya sehingga orang menjadi kurang sabar menunggu dan enggan berproses. Pelbagai jalan pintas dihalalkan demi tujuan. Pola hidup dan kerja seperti ini dapat mudah sekali menular dan terbawa di dalam komunitas beriman.
Injil hari ini menegaskan pentingnya menaruh perhatian kepada yang kecil dan nampak tidak berharga karena dari sana lahir hal-hal tidak terduga. Yesus dianggap remeh oleh bangsa Nya, Ia berasal dari keluarga biasa yang tidak terpandang dan hidup-Nya amat sederhana. Namun, Ia mengemban misi maha besar, yaitu menyelamatkan dunia dari dosa, menegakkan Kerajaan Allah dan memulihkan martabat luhur manusia sebagai citra Allah.
Biji sesawi yang amat kecil dan ragi yang tidak dominan, dipakai oleh Yesus untuk menggambarkan Kerajaan Allah. Di tanah Palestina yang subur, ada jenis benih sesawi yang dapat tumbuh mencapai 4 sampai 9 meter sehingga burung-burung dapat bersarang pada cabang-cabangnya. Inilah rahasia Kerajaan Allah, mulai dari yang kecil dan sederhana, melalui proses pertumbuhan yang lama, tidak instan dan tidak menempuh jalan pintas yang dapat menyesatkan
Monica Maria Meifung
Alumna Prodi Ilmu Teologi STF Driyarkara Jakarta