HIDUPKATOLIK.COM – Sekolah Tinggi Filsafat Seminari Pineleng (STFSP) menggelar Sidang Senat Terbuka dalam rangka Wisuda bag lulusan S-1 STFSP yang diadakan di aula STFSP, Sabtu (31/8/2024).
Ada sebanyak 68 orang yang terdiri dari 41 Sarjana Thelogi dan 27 Sarjana Filsafat yang diwisuda pada kegiatan yang dihadiri Kepala Bapenda Sulut June E. Silangen (mewakili Gubernur Sulut Olly Dondokambey, Sekretaris Keuskupan Manado Pastor Poltje Pitoy MSC (mewakili Uskup Manado Mgr. Benedictus Estephanus Rolly Untu MSC).
Hadir pula, Ketua STFSP Pastor Barnabas ‘Berty’ Ohoiwutun MSC, Ketua Yayasan Pendidikan Tinggi Keuskupan Manado Pastor Amri Wuritimur, perwakilan Dikti, perwakilan APTS Sulut dan Ketua Panitia Pastor Ignatius Welerubun dan undangan lainnya.
Dalam sambutan tertulisnya yqng dibacakan Kepala Bapenda Sulut, Gubernur Sulut menegaskan, Sekolah Tinggi Filsafat Seminari Pineleng memiliki peran yang sangat strategis dalam membentuk pemikiran kritis, moralitas serta kepekaan spiritualitas para mahasiswa.
“Lulusan dari institusi ini diharapkan tidak hanya memiliki pengetahuan yang mendalam dalam filsafat dan teologi tetapi juga memiliki komitmen untuk menjadi agen perubahan.yang membawa dampak positif dalam masyarakat,” sebutnya.
Diungkapkan, dalam era globali ini, tantangan yang dihadapi oleh generasi muda semakin kompleks. Namun, gubernur yakin dengan bekal ilmu yang didapat di STFSP, para lulusan perguruan tinggi swasta ini akan mampu menjawab tantangan tersebut dengan bijak dan penuh tanggung jawab.
Integritas, moralitas serta komitmen spiritualitas yang telah ditanamkan selama masa studi, menurutnya, akan menjadi fondasi yang kuat dalam menjalani setiap langkah kehidupan.
Oleh karenanya, gubernur memberi pesan khusus kepada para lulusan yang baru diwisudadiwisuda. “Hari ini bukanlah akhir dari perjalanan, melainkan awal babak baru dalam kehidupan saudara-saudara,” ujar Silangen, membacakan sambutan gubernur!
Di luar sana, sambungnya, dunia menanti kontribusi nyata dari para wisudawan. Maka, jadilah pemimpin yang bijaksana, pemimin yang kritis, dan.jadilah pelayan yang setia, yang senantiasa mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan.
Sebagai lulusan STFSP, memillki tanggung jawab moral yang besar untuk membawa pencerahan di tengah masyarakat. ‘Bawalah semangat intelektual dan spiritual yang telah ditanamkan di sini ke manapun saudara-saudara pergi. Jangan pernah berhenti belajar dan teruslah mengembangkan diri karena dunia terus berubah dan menuntut kita untuk selalu siap sedia,” tandasnya.
Lexie Kalesaran (Kontributor, Manado)
