HIDUPKATOLIK.COM – Sidang Terbuka Promosi Doktor Ilmu Lingkungan Universitas Katolik (Unika) Soegijapranata, Semarang, berlangsung pada Kamis (15/08/2024) di Gedung St. Thomas Aquinas Lantai 3.
Promovendus dalam sidang tersebut adalah Christianus Arie Sulistiono, alumnus Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Diponegoro (Undip) dan Program Pasca Sarjana Universitas Semarang. Ia adalah seorang eksekutif sebuah perusahaan swasta yang terletak di ibu kota Provinsi Jawa Tengah tersebut dan juga di Jakarta. Selain itu, ia juga berprofesi sebagai seorang konsultan pengembangan manajemen.
Promotor dalam penelitian disertasi yang diajukan promovendus adalah Budi Widianarko. Sementara ko-promotor adalah Berta Bekti Retnawati.
Di hadapan tim penguji dan tamu undangan, promovendus menyampaikan presentasi dan menjawab pertanyaan dari tim penguji yang terdiri atas Ketua Tim Penguji, Ignasius DA Sutapa; Sekretaris Tim Penguji, Fl. Budi Setiawan, MT; Penguji Eksternal, Supramono; Penguji Internal, Agustinus Joko Purwoko dan Elisabeth Lucky Maretha; Promotor, Y. Budi Widianarko; dan Ko-Promotor, Berta Bekti Retnawati.
Disertasi dari hasil pemikiran dan proses penelitian yang disajikan berjudul “Konstruksi Model Kesinambungan Perusahaan Keluarga Dalam Perspektif Corporate Sustainability.” Penelitian kualitatif yang menggunakan metode Intrepretatif Phenomenological Analisys (IPA) membedah masalah-masalah terkait kesinambungan perusahaan keluarga dan keberlanjutan lingkungan.
Sejarah dunia mencatat perusahaan keluarga yang berusia panjang adalah Kongo Gumi Company di Jepang, sebuah perusahaan konstruksi yang telah berusia 14 abad dan baru berakhir tahun 2006. Panjangnya usia perusahaan bisnis keluarga ini hingga melibatkan 40 generasi kepemimpinan organisasi ini.
Diskusi hasil penelitian baru-baru ini mengungkapkan bahwa usia rata-rata bisnis keluarga yang dapat mencapai ratusan tahun menyusut menjadi 47 tahun, dan saat ini rata-rata hanya mencapai 17 tahun.
Data lain menunjukkan bahwa bisnis keluarga makin tidak bertahan lama, transisi dari generasi pertama ke generasi kedua dan seterusnya makin mengalami penurunan kesinambungan. Proses regenerasi kepemimpinan perusahaan keluarga merupakan isu strategis, dan lemahnya regenerasi dalam bisnis keluarga tidak jarang mematikan usaha yang telah dirintis.
Dari data penelitian menunjukkan hanya 5% dari banyak perusahaan keluarga bertahan sampai generasi keempat. Kondisi di Indonesia juga kurang lebih sama dengan kondisi di berbagai negara. Hal ini memunculkan harapan dan tantangan untuk memperbaiki kondisi dan situasi yang ada.
Penelitian ini penting dilakukan untuk mendukung harapan perlunya kesinambungan perusahaan keluarga. Dengan penelitian ini dapat ditemukan faktor-faktor penting yang harus diperhatikan dalam menjamin kesinambungan perusahaan keluarga.
Promovendus menyajikan rumusan masalah yang menjadi perhatian penelitian, yakni adanya kebutuhan untuk membangun model kesinambungan perusahaan keluarga dewasa ini dengan perspektif corporate sustainability dengan memahami tantangan regenerasi pelaku bisnis perusahaan keluarga dan keberlanjutan lingkungan. Sehingga penelitian ini sekaligus memunculkan novelty (kebaruan) penelitian, yaitu suatu analisis kesinambungan perusahaan keluarga berdasarkan konsep corporate sustainability untuk membangun sebuah model kesinambungan perusahaan keluarga sebagai perwujudan kajian interdisipliner antara bidang keilmuan bisnis dan ilmu lingkungan.
Telaah literatur dan data penelitian menyimpulkan bahwa perusahaan keluarga mempunyai tantangan dan tekanan dari dua hal penting dan berat saat ini, yaitu regenerasi pelaku usaha dan keberlanjutan lingkungan. Pada satu sisi, tantangan dan tekanan menyangkut regenerasi perusahaan keluarga dapat diatasi dengan kebijakan internal melalui pilihan format organisasi perusahaan keluarga. Di sisi lain, hal yang sulit dan tidak dapat ditawar menyangkut faktor keberlanjutan lingkungan. Keberlanjutan Lingkungan berarti komitmen dan realisasi perusahaan keluarga terhadap minimalisasi efek gas rumah kaca, pengolahan limbah dan pengurangan polutan – sampah, menjaga kualitas udara dan air, pelestarian sumber daya alam, konservasi keanekaragaman hayati, penggunaan energi baru dan terbarukan.
Dalam melaksanakan penelitian untuk menyusun disertasi ini, promovendus menghadapi banyak kendala karena pada tahun 2020–2023 terjadi pandemi Covid-19 secara global, termasuk Indonesia. Sehingga ada pembatasan aktifitas dan operasional perusahaan menjadikan peneliti mengalami kesulitan mendapatkan partisipan penelitian/narasumber, dan banyak perusahaan yang rencana menjadi model penelitian berkeberatan untuk bekerja sama dan menerima peneliti untuk melakukan wawancara dan diskusi. Namun segala sesuatu yang sudah dimulai harus diselesaikan dengan sebaik-baiknya sesuai target dan sasaran pencapaian penelitian tersebut.
Akhirnya, berdasarkan penelitian yang telah dilakukan – dengan menganalisa data temuan penelitian – maka dapat ditarik beberapa kesimpulan penelitian.
Pertama, kesinambungan sebuah perusahaan keluarga ditentukan oleh kemampuannya dalam memenuhi komitmen dan kaidah konsep corporate sustainability. Hal-hal kaidah yang harus dipenuhi adalah kemampuan untuk memberikan keuntungan secara finansial masa kini dan masa datang. Kemampuan perusahaan keluarga beradaptasi dan berkontribusi terhadap lingkungan dan mampu meningkatkan interaksi sosial dalam mencapai kesejahteraan bersama.
Kedua, pelaku bisnis perusahaan keluarga memandang pentingnya faktor-faktor seperti visi dan misi yang kuat dan mampu memberikan tantangan dan peluang serta harapan kepada generasi penerus untuk melanjutkan bisnis keluarga. Selain itu, faktor pendukung dan pendorong kesinambungan perusahaan keluarga memainkan peranan penting. Pewaris dan penerus bisnis perusahaan keluarga perlu menyadari dan mewaspadai adanya faktor kendala dan penghambat kesinambungan perusahaan keluarga. Selanjutnya, faktor survival strategy harus dimiliki dalam menghadapi perubahan iklim usaha dan krisis yang terjadi dalam operasional usaha.
Ketiga, dari penelitian ini ternyata kesinambungan perusahaan keluarga dari pihak pendahulu atau kalangan perintis usaha sudah tidak mewajibkan anak atau anggota keluarga dan saudara sedarah untuk menjadi penerus kesinambungan perusahaan keluarga. Ada pilihan yang lebih strategis dalam menentukan kesinambungan perusahaan keluarga agar tetap menjamin keberlangsungan bisnis perusahaan keluarga yang telah dirintis.
Keempat, memahami keseluruhan bagian penelitian ini, peneliti menemukan kenyataan bahwa pewaris dan penerus usaha menghadapi dua tantangan utama dalam proses kesinambungan perusahaan keluarga, yaitu tantangan regenerasi pelaku bisnis pada satu sisi dan tantangan keberlanjutan lingkungan di sisi lainnya. Kedua tantangan berat ini berhubungan langsung dengan tata kelola menyangkut aspek manajemen dan pemenuhan legalitas usaha dan ketentuan hukum pemerintah di mana perusahaan berada di lingkungan usahanya.
Kelima, terkait keberlanjutan lingkungan dari penelitian dan observasi yang dilakukan terhadap perusahaan partisipan penelitian disimpulkan bahwa pemenuhan komitmen dan tindakan yang mengarah pada keberlanjutan lingkungan masih belum terpenuhi secara menyeluruh, baru sebagian saja. Masih perlu perhatian serius dan signifikan dalam memenuhi komitmen dan tindakan menyangkut penggunaan energi baru dan terbarukan, pelestarian keanekaragaman hayati dan sumber daya serta upaya yang lebih nyata dalam mengurangi efek gas rumah kaca dalam menjalankan proses produksi.
Penelitian ini, meskipun bersifat praktis dan lebih banyak mengungkap realitas praktek bisnis, mampu memberikan kontribusi bagi kekayaan teoritis. Hasil penelitian ini mempunyai implikasi teoritis dan praktis.
Implikasi teoritis, dengan berbagai temuan dan hasil kesimpulan penelitian ini memberikan kontribusi nyata dalam implikasi teori corporate sustainability – the triple bottom line of sustainability dalam praktek nyata pada organisasi bisnis dan memperkaya konsep-konsep pemikiran yang terkait dengan kesinambungan perusahaan keluarga. Hasil penelitian ini dapat menjelaskan keterkaitan antara aspek regenerasi pelaku bisnis dengan pemenuhan aspek keberlanjutan lingkungan yang menjadi faktor strategis dalam menentukan kesinambungan perusahaan keluarga dari generasi ke generasi.
Implikasi praktis, secara praktis penelitian ini menjadi masukan bagi para pemangku kepentingan yang terlibat dalam berbagai usaha untuk membantu memfasilitasi dan menstimulasi bagaimana perusahaan–perusahaan keluarga yang jumlahnya sangat besar di Indonesia dapat terus berkesinambungan dan lestari. Untuk kalangan pelaku bisnis perusahaan keluarga yang belum memiliki pemahaman dan wawasan yang lebih luas dan modern tentang kesinambungan perusahaan keluarga dapat menggunakan model dan pendekatan yang dikembangkan dalam penelitian ini untuk diterapkan di lingkup perusahaannya. Bagi kalangan pemerintah yang menerbitkan dan mengawasi pelaksanaan regulasi di bidang bisnis, dengan hasil penelitian ini mendapat pemahaman tentang aspek-aspek penting dan strategis dalam menjaga kesinambungan perusahaan keluarga dan perusahaan pada umumnya, yang mempunyai peranan penting bagi perekonomian masyarakat.
Hal–hal tersebut di atas perlu menjadi perhatian dan dilaksanakan sebagaimana mestinya dalam menjaga kesinambungan perusahaan keluarga, mengingat besarnya kontribusi perusahaan keluarga di bidang ekonomi bagi negara. Kontribusi yang dimaksud adalah besarnya penyerapan tenaga kerja yang menggerakkan roda perekonomian masyarakat serta dalam menjaga kelangsungan hidupnya melalui kesinambungan banyak perusahaan keluarga.
Humas ISKA