web page hit counter
Selasa, 26 November 2024
spot_imgspot_img

Top 5 This Week

spot_img

Related Posts

Swadaya Umat Untuk Gereja Baru

1/5 - (1 vote)

HIDUPKATOLIK.COM-SENDRATARI anak-anak berpakaian Suku Dayak mengiringi peresmian gereja baru, St Yosef Stasi Lape, Paroki St Maria Bunda Pengharapan, Bunut, Keuskupan Sanggau, Minggu, 07/05. Gereja yang mulai dibangun selama kurang lebih dua tahun ini akhirnya diresmikan berkat swadaya umat, para donator baik putera-puteri Lape yang berdomisi di Keuskupan Sanggau maupun keuskupan-keuskupan lainnya serta pemerintah desa Lape dan Kabupaten Sanggau.

Ketua Panitia Peresmian Aloysius Apin mengatakan, Gereja St Yosef mulai dibangun sejak 2014 silam. Gereja yang terletak di jalan Lape-Brancit, Sanggau ini baru selesai pada awal tahun 2017. Menurutnya, pembangunan gereja ini cukup cepat karena kerjasama semua pihak. “Gereja bisa berdiri karena bantuan semua pihak baik keuskupan, pemerintah dan umat sendiri,” ungkap Apin.

Baca Juga:  Uskup Agung Palembang: Banyak Intelektual Katolik, Hanya Sedikit yang Mau Berproses
Mgr Julius Giulio Mencuccini CP, Bupati Sanggau Paolus Hadi dan Wakil Bupati Yohanes Ontot setelah menandatangani prastasi gereja-Dok. Pribadi

Apin menambahkan soal dana, Gereja Stasi St Yusuf menghabiskan sekitar 1,5 miliar dimana 40 persen dari swadaya umat dan 60 persen dari Keuskupan, pemerintah dan para donator. Untuk swadaya umat didapat dari berbagai kegiatan pencarian dana seperti panitia pembangunan membuat kelender dan mewajibkan umat untuk membeli sebagai dukungan kepada pembangunan Gereja. Sementara bantuan lain seperti pemerintah, donator didapat dari permintaan dana dalam bentuk proposal. Meski demikian, Apin mengakui, kerja keras dan dukungan antar umat lah yang menjadi kekuatan berdirinya Gereja Stasi St Yusuf.

Hadir dalam peresmian tersebut Uskup Sanggau, Mgr Julius Giulio Mencuccini CP; Bupati Kabupaten Sanggau Paolus Hadi dan wakil bupati Yohanes Ontot, pemerintah desa Lape dan umat Stasi Lape serta tamu undangan dari paroki-paroki di luar Paroki St Maria Bunda Pengharapan Bunut. “Gereja telah berdiri megah. Semoga umat semakin menjadi Katolik yang benar-benar mencintai Tuhan, bukan Katolik KTP,” harap Apin.

Baca Juga:  Telentang di Atas Gunung Sampah, Pastor Mutiara Andalas: Kita Tidak Menyalibkan Tuhan di Tempat Sampah

 

Yusti H. Wuarmanuk

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Popular Articles