HIDUPKATOLIK.COM – Pekan Biasa XVI; Yer. 7:1-11; Mzm. 84; Mat. 13:24-30
IMAN membutuhkan kerja sama dengan rahmat Allah sepanjang hidup. Di dalamnya ada dinamika mencari, menemukan dan melaksanakan kehendak Allah. Proses bertumbuh dalam iman tidak lepas dari intervensi si jahat yang hendak melemahkan bahkan menggagalkan relasi kasih manusia dengan Allah. Ini digambarkan Yesus dengan sangat bagus melalui perumpamaan tentang gandum dan ilalang.
Semakin berkembang dalam kehidupan rohani dan karya-karya baik, semakin halus godaan yang mendekati seseorang. Kejahatan sering berbaju kebaikan dan kebenaran. Ia adalah serigala berbulu domba yang menyamar sebagai malaikat terang. Ia bagaikan ilalang menyerupai gandum yang pada awalnya tidak mudah dibedakan, maka jangan tergesa-gesa menghadapinya. Tunggu sampai waktu menuai tiba, kata Yesus.
Si jahat selalu mengganggu agar orang bertindak ceroboh. Ketekunan mencermati gerak-gerik batin dalam terang rahmat Allah adalah modal untuk melakukan penegasan rohani. Kita dapat berlatih membawa hidup harian ke hadapan Allah dengan bertanya, apa yang telah kulakukan, apa yang sedang kulakukan dan apa yang akan kulaku- kan bagi-Nya? Latihan ini meneguhkan kita untuk berdiskresi: membuang yang jahat dan merawat yang baik seturut kehendak Allah.
Monica Maria Meifung Alumna Prodi Ilmu Teologi STF Driyarkara Jakarta