HIDUPKATOLIK.COM – Yes.10:5-7, 13-16; Mzm.94:5-6, 7-8, 9-10, 14-15; Mat.11:25-27
KEKUATAN seseorang sering menjadi titik lemahnya. Ia bisa dibutakan oleh kekuatannya, sehingga menjadi angkuh dan melupakan Allah sebagai Pemberi kekuatan itu sendiri. Demikianlah Raja Asyur yang kuat dikecam Tuhan, karena membanggakan diri terhadap Tuhan sendiri. Ia akan dikalahkan oleh kesombongannya sendiri dan akhirnya menyerah kalah nantinya terhadap Raja Babilonia.
Yesus sadar akan adagium di atas, sehingga dalam doa syukur-Nya kepada Allah Bapa, Ia tidak memuji orang pintar dan besar, melainkan kaum kecil yang sering dianggap tidak berarti. Tuhan tidak menganugerahkan kebijaksanaan dan rahasia alam ini kepada kaum cerdik- pandai, tetapi kepada kaum hina-dina, kepada yang rendah hati di hadapan Allah. Kerajaan Allah adalah milik anak- anak kecil yang polos dan sederhana, bukan orang dewasa yang sok tahu.
Orang yang rendah hati membuka hati dan akal budinya kepada kehendak dan rencana Tuhan, sehingga mereka dikaruniai pengetahuan ilahi akan misteri hidup. Kepolosan hati menjadi ladang subur untuk perkembangan kepribadian yang matang dan hidup rohani yang mantap.
Pastor Paulus Toni Tantiono, OFMCap Dosen Pendidikan Agama Katolik/Etika Sosial Universitas Widya Dharma Pontianak