HIDUPKATOLIK.COM – 1Raj. 21:17-29; Mzm. 51:3-4.5-6a.11.16; Mat. 5:43-48
“APABILA kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah upahmu? Bukankah pemungut cukai juga berbuat demikian?” (Mat 5:46). Kita biasanya sudah merasa puas dengan apa yang biasa kita lakukan. Asalkan sudah sesuai aturan atau norma moralitas umum, kita merasa sudah melakukan yang baik. Akan tetapi, Yesus menghendaki kita melakukan yang lebih dari yang biasabiasa saja.
Semangat melakukan lebih inilah yang diistilahkan dalam bahasa Latin sebagai semangat magis. Bukan soal dunia mistis atau perdukunan, istilah magis ini ingin menegaskan bahwa kita sebagai pengikut Kristus perlu melakukan kebaikan secara lebih tekun dari orang lain. Insan berjiwa magis akan memanfaatkan waktu secara lebih efektif demi kebaikan sesama. “Apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia” (Kolose 3:23).
Bagaimana kita menerapkan semangat magis ini dalam hidup sehari-hari? Mulailah dengan mengatakan pada diri sendiri: “Apa yang bisa aku lakukan lebih baik lagi pada hari ini karena aku ingin meneladan Bapa?”
Pastor Bobby Steven Octavianus Timmerman, MSF Dosen Fakultas Teologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta