HIDUPKATOLIK.COM – Dirjen Bimas Katolik, Suparman mendampingi Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas meluncurkan “Program Strategis Menteri Agama Bagi Masyarakat Katolik pada Wilayah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (3T)” di Gedung Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), Kamis (16/05).
Suparman mengatakan, seluruh bantuan yang merupakan bagian dari Program Prioritas Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Katolik merupakan upaya Pemerintah dalam percepatan implementasi moderasi beragama.
Diketahui, Kementerian Agama melalui Ditjen Bimas Katolik meluncurkan sejumlah program strategis untuk pelayanan umat Katolik. Program strategis tersebut yakni: percepatan penyelesaian perizinan rumah ibadah Katolik, penyiapan Kitab Suci Braille, Pembangunan dan pengembangan kualitas lembaga pendidikan keagamaan Katolik, bantuan Kitab Suci cerita bergambar untuk anak-anak dan akan disalurkan ke 54 taman seminari, panti asuhan, serta wilayah 3T dan bantuan fasilitas rumah ibadah, serta 42 unit sepeda motor untuk penyuluh daerah 3T
Suparman menambahkan dalam launching empat program prioritas, ada juga perkenalan beberapa aplikasi pelayanan prioritas Ditjen Bimas Katolik.
Pertama, kinerja penyuluh terpantau dengan SIP2Kat. Penyuluh Agama Katolik Non PNS adalah salah satu garda terdepan dalam pembangunan bangsa. Pemanfaatan teknologi digital dilakukan Penyuluh Agama Katolik Non PNS melalui layanan SIP2Kat yaitu sistem informasi yang digunakan oleh Penyuluh Agama Katolik Non PNS untuk melaporkan kinerjanya sebagai bagian akuntabilitas.
“Dampak positif adanya SIP2KAT adalah proses rekrutmen, pembinaan, penghargaan dan pengawasan kinerja Penyuluh Agama Katolik Non Pegawai Negeri Sipil dapat terpantau. Lebih dari itu, database Penyuluh Agama Katolik tersedia dengan baik, dan akuntabilitas dan kinerja penyuluh dapat terpantau,” ujarnya.
Kedua, Registrasi Rumah Ibadah Katolik jadi mudah dengan ERRIKA. Aplikasi Elektronik Registrasi Rumah Ibadat Katolik yang disebut ERRIKA adalah sistem yang didalamnya memuat proses pelayanan registrasi rumah ibadat.
Dampak adanya Errika diharapkan mampu menyajikan data rumah Ibadat dan tempat peribadatan Katolik yang akurat. Lebih dari itu Errika memberikan kemudahan dalam pemberian nomor registrasi rumah ibadat dan tempat peribadatan Katolik. Aplikasi Errika ini dapat dimanfaatkan oleh Gereja Katolik sebagai lembaga badan hukum dan subjek hukum (Keuskupan Agung, Keuskupan, Prefektur, Paroki, Stasi, Seminari, Badan atau Yayasan (yang merupakan terjemahan dari nama Kerk en Arm Bestuur), Ordo/Kongregasi Biarawan-Biarawati.
Ketiga, Penilaian beban kerja dosen Non PNS jadi lebih mudah dengan SIBANDOKAT. Sistem Informasi Beban Kerja Dosen PTK Katolik atau SIBANDOKAT adalah aplikasi yang digunakan untuk melakukan penilaian Beban Kerja Dosen (BKD) non PNS PTK Katolik. Adanya aplikasi SIBANDOKAT memudahkan para dosen PTK Katolik yang telah bersertifikat dalam pemberian berkas/unggah berkas. Lebih dari itu Asesor penilai BKD dapat melakukan penilaian dengan mudah (anywhere, dan anytime). Output kegiatan penilaian dosen menjadi cepat, dan pasti. Aplikasi SIBANDOKAT telah memangkas pemrosesan dari waktu 2 s.d. 3 bulan menjadi 14 hari kerja.
Keempat, penyetaraan ijazah Perguruan Tinggi Luar Negeri jadi mdah dengan SITARA. Sistem Informasi Penyetaraan Ijazah Lulusan Perguruan Tinggi Luar atau SITARA adalah aplikasi yang digunakan untuk melakukan penyetaraan ijazah perguruan tinggi luar negeri dalam bidang ilmu agama Katolik, jenjang S1 s.d. S3. SITARA memudahkan pemohon untuk mengusulkan penyetaraan ijazah secara online.
Kelima, penilaian angka kredit jadi mudah berkat SIPAKDO. Sistem Informasi Penilaian Angka Kredit Dosen atau SIPAKDO adalah aplikasi yang digunakan untuk melakukan penilaian angka kredit dosen non PNS PTK Katolik jenjang Asisten Ahli dan Lektor. SIPAKDO memudahkan Dosen PTK Katolik, Asesor penilai angka kredit dosen, dan Ditjen Bimas Katolik dalam pelaksanaan penilaian angka kredit dosen.
“Transformasi digital Ditjen Bimas Katolik akan terintegrasi melalui Pusaka SuperAps Kementerian Agama. Masyarakat dapat menemukan berbagai layanan yang dibutuhkan melalui Pusaka SuperAps,” ujar Suparman.
Yusti H. Wuarmanuk