HIDUPKATOLIK.COM – 1Sam. 9:1-4,17-19; 10:1a; Mzm. 21:2-3,4-5,6-7; Mrk. 2:13-17
KISAH panggilan Lewi, pemungut cukai, menunjukkan kedekatan Yesus dengan orang-orang berdosa. Meski demikian, tidak berarti bahwa Tuhan membiarkan begitu saja dosa dan kejahatan bertumbuh. Lewi tidak serta merta menjadi seorang murid Tuhan. Ada tahapan formasi yang harus dilewati seorang murid Tuhan. Teks sinoptik lainnya menjelaskan tahapan pemuridan demikian: “Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku” (Luk 9,23). Mengikuti Yesus sebetulnya adalah tahapan akhir di dalam proses pemuridan.
Murid Tuhan pertama-tama harus bisa menyangkal diri yaitu kemampuan untuk mengontrol setiap kecenderungan dan hasrat manusiawi, termasuk juga bertobat dari dosa dan kesalahan diri. Selanjutnya, murid Yesus dituntut untuk berani memikul salib yaitu pelbagai penderitaan yang mungkin akan diterimanya sebagai konsekuensi pewartaan kabar sukacita. Tahapan akhir adalah mengikuti Yesus yaitu upaya manusiawi untuk bersatu di dalam keseluruhan pribadi Kristus. Dengan itu hendak dikatakan bahwa semakin dekat orang berdosa dengan Kristus, semakin banyak kesempatan baginya untuk bertobat dan membaharui kehidupannya.
Romo Marianus Oktavianus Wega Licenciat Teologi Kitab Suci Universitas Urbaniana, Roma