HIDUPKATOLIK.COM – Hari Biasa Khuus Adven: Yes. 10:7-14; Mzm.24:1-2,3-4ab,5-6;Luk. 1:26-38.
INTI dari bacaan hari ini adalah tentang “Percakapan” antara seorang utusan Tuhan yang perkasa, malaikat Gabriel dan seorang gadis desa bernama Maria. Gadis itu tinggal di Nazaret sebuah kampung terbelakang di Galilea. Maria didatangi oleh malaikat dengan sapaan awal yang membingungkan, Salam, wahai yang terkasih, Tuhan menyertaimu. Tentu saja Maria merasa terganggu baik oleh kata-kata salam mau pun dengan seorang asing yang mengetahui namanya.
Kata malaikat, jangan takut hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah…(ay. 30-33). Malaikat itu tanpa bertanya tentang tunangannya atau pernikahannya atau reputasinya. Penginjil Lukas langsung memberitahu kita bahwa Maria “percaya” akan apa yang dikatakan oleh malaikat, “Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan, jadilah padaku menurut perkataanmu itu.” Maria begitu memercayai pesan malaikat. Percaya adalah hal yang sulit. Terkadang kita begitu sulit untuk percaya bahwa Tuhan benar-benar peduli pada manusia.
Tuhan memilih Maria sebagai ibu Sang Penebus, bukan karena asal usulnya, bukan karena apa-apa, selain hanya karena “Allah berkenan kepadanya”. Paulus menggambarkan orang-orang Kristen sebagai mereka yang “sangat berkenan” kepada Allah (bdk. Ef. 1:6). Tuhan memilih kita menjadi umat-Nya hanya karena kemurahan-Nya.
Sr. Grasiana, PRR Doktor Teologi Biblis dari Pontifi cio Univeritas St. Thomas Aquinas Angelicum, Roma