HIDUPKATOLIK.COM – Pw St. Martinus dari Tours; Rm 16:3-9,16,22-27; Mzm 145:2-3, 4-5, 10- 11; Luk 16:9-15
YESUS mengajar tentang kesetiaan dan mengecam kaum Farisi. Orang yang setia dapat dipercaya dan diandalkan. Kesetiaan tumbuh dari ketekunan menyikapi dengan benar hal-hal kecil semisal harta dunia, untuk kemudian mampu bersikap benar terhadap harta sesungguhnya yang lebih besar dan lebih otentik yaitu Kerajaan Allah. Kecanduan akan harta ataupun kekuasaan dunia akan membunuh kesetiaan dan menerbitkan kecurangan serta penipuan.
Perkara-perkara kecil versus perkara-perkara besar dalam ajaran Yesus sering disalahtafsirkan. Contoh, jika seseorang setia dalam jenjang karier yang kecil atau rendah, menjadi pegawai misalnya, maka ia akan naik menuju jabatan lebih besar atau tinggi yaitu duduk di kursi pemimpin. Tidak terlalu salah, namun bukan itu yang dimaksud Yesus.
Ajaran-Nya ditujukan pula kepada kaum Farisi, pemimpin terkemuka di kalangan masyarakat Yahudi. Mereka disebut hamba-hamba atau budak uang. Demikian juga para ahli Taurat yang dikecam Yesus karena menelan rumah janda-janda (20:47). Mereka menyembunyikan semua itu di balik tindakan dan ritual berkedok agamis sehingga dikagumi oleh banyak orang yang tidak mengerti. “Apa yang dikagumi manusia, dibenci oleh Allah” (16:15).
Monica Maria Meifung Alumna Prodi Ilmu Teologi STF Driyarkara Jakarta