web page hit counter
Jumat, 22 November 2024
spot_imgspot_img

Top 5 This Week

spot_img

Related Posts

Renungan Harian 29 September 2023 “Perjumpaan dengan Yesus”

Rate this post

HIDUPKATOLIK.COM – Dan.7:9-10.13-14 / Why.12:7-12a; Mzm.138:1-2a.2bc-3.4-5; Yoh.1:47-51

MALAIKAT atau Angel berarti utusan. Kita mengenal tiga malaikat Agung yakni Mikael, Gabriel, dan Rafael. Mereka diutus oleh Allah untuk mendampingi dan menolong manusia serta memiliki peranan penting dalam rencana keselamatan Allah bagi manusia. Mikael dikenal sebagai pemimpin bala tentara malaikat untuk berperang melawan roh jahat atau setan. Gabriel sebagai pembawa kabar gembira, seperti dalam Injil Lukas, Gabriel mengunjungi Maria untuk memberitahukan kabar gembira (bdk. Lukas 1:26-38). Sedangkan Rafael berarti kesembuhan dari Allah, seperti dalam Perjanjian Lama Rafael menyembuhkan mata Tobit yang buta (bdk. Tobit 5). Rafael diutus Allah untuk menyembuhkan manusia baik dari sakit fisik maupun karena gangguan roh jahat. Salah satu bukti cinta Tuhan kepada manusia adalah dengan mengutus para malaikat-Nya untuk menolong dan membimbing manusia, namun terkadang kita sulit melihat kasih Tuhan ini, bahkan meragukan kehadiran-

Baca Juga:  Kongregasi Misionaris Claris Tingkatkan Kompetensi Para (Calon) Anggota

Nya.Dalam Injil hari ini Yesus menyapa Natanael sebagai seorang Israel sejati, tidak ada kepalsuan di dalamnya. Sebelum berjumpa dengan Yesus, Natanael awalnya merasa ragu dan mencibir Yesus, namun ketika bertemu langsung dengan Yesus, ia terkagum dan tak berdaya, sehingga ia hanya mampu mengatakan bahwa Yesus adalah Anak Allah dan Raja orang Israel. Natanael akhirnya percaya dan tidak meragukan Yesus lagi. Paus Fransiskus dalam ensikliknya Evangelii Gaudium mengatakan bahwa “Kita perlu berdiri (duduk) dihadapan-Nya dengan hati terbuka, membiarkan-Nya memandang kita. Kita menemukan tatapan kasih yang suatu ketika dialami Natanael saat Yesus mengatakan kepadanya, ‘Aku telah melihatmu di bawah pohon ara’. Betapa baiknya berdiri (duduk) di hadapan salib atau berlutut dihadapan Sakramen Mahakudus, dan hadir begitu saja dihadapan-Nya. Betapa indahnya ketika Dia kembali menyentuh hidup kita dan mendorong kita untuk membagikan kehidupan baru-Nya (EG, 264).” Semoga kita dapat menjadi seperti Natanael yang dengan kerendahan hati dan iman yang teguh percaya kepada Yesus yang merupakan sumber kekuatan kita.

Baca Juga:  Buah-buah Sinode III Keuskupan Sibolga Harus Menjadi Milik Seluruh Umat

Sr. M. Eusebia, P.Karm Dosen STIKAS St. Yohanes Salib Bandol, Kalimantan Barat

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Popular Articles