HIDUPKATOLIK.COM – Paus Fransiskus menyerukan perdamaian bagi orang-orang yang menjadi ‘martir’ di Ukraina, dan meminta doa untuk Perjalanan Apostolik dua hari ke Marseille, Prancis, yang akan datang sebagai penutup dari “Pertemuan Mediterania”.
Mengingat Kunjungan Apostoliknya yang akan datang ke Marseille, Perancis, Jumat (22/9) mendatang, Paus Fransiskus menyampaikan kedekatannya dengan rakyat Ukraina yang dilanda perang, dan dengan semua orang di negeri-negeri yang dilanda perang.
Pernyataan Paus ini disampaikan pada pidato Angelus, Minggu (17/9), kepada umat beriman di Lapangan Santo Petrus.
Kunjungan ke Marseille untuk Pertemuan Mediterania
Paus Fransiskus akan melakukan kunjungan dua hari ke kota Marseille di Prancis selatan pada Jumat dan Sabtu untuk menutup “Pertemuan Mediterania” (Rencontres Méditerranéennes), yang mengumpulkan para uskup dan kaum muda dari seluruh Mediterania dari 17 hingga 24 September 2023.
Bapa Suci memuji kunjungan mendatang ini sebagai kesempatan untuk meningkatkan persaudaraan, melalui pertemuan yang akan mengumpulkan perwakilan dari wilayah tersebut.
Kunjungan pada tanggal 22-23 September ini akan menandai Perjalanan Apostolik Paus Fransiskus ke-44 di luar negeri, setelah melakukan Kunjungan Apostolik ke Mongolia pada awal bulan ini.
Mempromosikan perdamaian, integrasi, kolaborasi
Berbicara pada Angelus, Paus menyebut Pertemuan tersebut sebagai “sebuah inisiatif yang indah,” dan mencatat bahwa pertemuan tersebut “berkembang melalui kota-kota penting di Mediterania, mempertemukan para pemimpin gerejawi dan sipil untuk mempromosikan jalur perdamaian, kolaborasi dan integrasi di sekitar hidung kuda (istilah untuk Mediterania), dengan perhatian khusus terhadap fenomena migrasi.”
“Hal ini mewakili,” tegas Bapa Suci, “sebuah tantangan yang tidak mudah, seperti yang juga kita lihat dari sejarah masa kini, namun harus dihadapi bersama.”
Hal ini, tegasnya, “penting bagi masa depan semua orang,” yang “hanya akan sejahtera jika dibangun berdasarkan persaudaraan, dengan mengutamakan martabat manusia dan masyarakat, terutama mereka yang paling membutuhkan.”
Penderitaan Ukraina dan tanah perang
Bapa Suci selanjutnya mengenang rakyat Ukraina yang menjadi “martir”, dan sekali lagi, menyerukan perdamaian di negara yang hancur akibat perang, dan semua negara yang terluka akibat perang.
“Kami terus berdoa bagi rakyat Ukraina yang menjadi martir dan bagi perdamaian di setiap wilayah yang dilanda perang,” tandas Paus Fransiskus.
Paus Fransiskus telah mengajukan berbagai seruan untuk mengakhiri perang di Ukraina, dan secara konsisten menyerukan perdamaian, sejak Rusia meningkatkan invasi terhadap negara tetangganya lebih dari satu setengah tahun yang lalu.
Paus telah mengirimkan delegasi dan perbekalan untuk menawarkan bantuan, dan utusan, termasuk Kardinal Matteo Zuppi, untuk berupaya menuju perdamaian.
Awal bulan ini, Bapa Suci bertemu dengan anggota Sinode Hierarki Gereja Katolik Yunani Ukraina, dan mengundang umat Kristiani untuk mendedikasikan bulan Oktober untuk berdoa bagi perdamaian dan rekonsiliasi di Ukraina. **
Deborah Castellano Lubov (Vatican News)/Frans de Sales