HIDUPKATOLIK.COM – 1Tim. 3:1-13; Mzm. 101:1-2ab,2cd-3ab,5,6; Luk. 7:11-17
PERISTIWA Yesus membangkitkan pemuda di Nain berlangsung dalam tahapan berikut ini. Pertama, sapaan Yesus. Frase “jangan takut” merupakan bentuk komunikasi terapeutik yang ditujukan kepada sang janda dan kelompok yang tengah berduka. Komunikasi ini bertujuan untuk meredakan rasa kehilangan mendalam karena peristiwa kematian orang yang dikasihi. Kedua, sentuhan Yesus. Yesus tidak menyentuh manusia yang hidup tapi menyentuh peti jenazah. Kendatipun sentuhan ini beresiko pelanggaran terhadap hukum kenajisan, Yesus ingin menunjukkan aspek personalitas dari tindakan-Nya yaitu bahwa karya Allah menyapa secara langsung tiap orang dalam kebutuhannya. Ketiga, seruan kebangkitan. Kata “bangkitlah” berbentuk imperatif untuk menggambarkan kuasa Allah yang luar biasa. Allah adalah sang pemilik kehidupan.
Romo Marianus Oktavianus Wega Licenciat Teologi Kitab Suci Universitas Urbaniana, Roma