web page hit counter
Sabtu, 23 November 2024
spot_imgspot_img

Top 5 This Week

spot_img

Related Posts

Perlunya Penguasaan Seni dan Budaya untuk Pendidikan ke Jenjang Internasional

5/5 - (1 vote)

HIDUPKATOLIK.COM – Kekuatan berkesenian dan penguasaan budaya menjadi salah satu modal besar bagi generasi muda untuk berkiprah di kancah internasional. Pengalaman para siswi SMA Stella Duce 1 dan SMA Stella Duce 2 Yogyakarta membuktikan hal tersebut.

Dua SMA yang berada di bawah naungan Yayasan Tarakanita ini kembali bekerja sama di bidang pendidikan dengan Himeji International School di Hyogo Jepang, berbekal kekuatan seni dan budaya sebagai salah satu kemampuan yang dimiliki siswi terpilih. Sejak 2016, Himeji International School selalu menerima siswi-siswi terbaik SMA Stella Duce 1 dan SMA Stella Duce 2 Yogyakarta.

Aleksandrea Tri Amboro selaku Kepala Divisi Pendidikan Tarakanita Yogyakarta sekaligus Ketua panitia seleksi menjelaskan bahwa seleksi program beasiswa ini diikuti oleh para siswi yang duduk di kelas XI.

Tahun ini, lebih dari 60 siswi SMA Stella Duce 1 dan SMA Stella Duce 2 Yogyakarta akan memperebutkan dua kursi untuk belajar di Jepang mulai dari musim semi April 2024 hingga Maret 2025.

Pemilihan siswi penerima beasiswa ini berjalan melalui proses yang terbilang panjang. Para siswa mengikuti seleksi selama hampir dua bulan, mulai dari 15 Juli 2023 hingga direncanakan akan berakhir 9 September 2023. Seleksi pun akan diakhiri dengan ‘Tarakanita Scholarship Camp’ bagi siswa terpilih, imbuhnya.

Baca Juga:  Renungan Harian 22 November 2024 “Suara Merdu vs Sumbang”

Bekal Seni dan Budaya

Salah satu tahapan seleksi yang akan dilalui para siswi adalah penguasaan seni dan budaya. Kemampuan seni dan budaya menjadi salah satu prasyarat wajib yang harus dilalui para siswi. Selain itu para siswi juga wajib memenuhi prasyarat lain seperti kemampuan akademik, wawasan kebangsaan, serta kepribadian dan karakter.

Pada kesemoatan kali ini para peserta seleksi mementaskan art performance yang diadakan pada tanggal 14 sampai dengan 15 Agustus 2023 di aula SMP Stella Duce 1 Dagen, Yogyakarta.

Dalam art performance, setiap siswi dituntut mempersiapkan diri dan menampilkan kemampuan terbaik dalam seni budaya yang dimilikinya. Mereka mementaskan beragam bentuk seni dan budaya mulai dari menyanyi, menari, bermain musik, melukis, monolog dan story telling, bermain peran, hingga budaya Jawa seperti membatik dan macapat.

Baca Juga:  Keuskupan Sibolga dari Sinode ke Sinode, Terus Bertumbuh dan Berakar

Ketatnya seleksi penguasaan seni dan budaya juga didukung oleh standar penilaian yang dilakukan oleh para juri dari kalangan profesional dan pemerhati seni. Tahun ini, seleksi penguasaan seni dan budaya menghadirkan tiga juri yang kompeten di bidangnya.

Salah satu juri adalah Asriuni Pradipta, pengajar Insitut Seni Yogyakarta yang pernah memenangkan ajang World Choir Games 2010 sebagai vokalis dan ajang Pesparani Nasional sebagai pelatih vokal.

Selain itu, ada juga Daruni, pendiri Tari Natya Lakshita bersama Didik Nini Thowok dan pernah menerima Anugerah Penghargaan Satya Lencana Karya Satya XX dan XXX dari Presiden Republik Indonesia.

Juri lainnya adalah Kandida Rani Nyaribunyi, alumnus ISI Yogyakarta yang pernah mendapatkan gelar lulusan terbaik, putri almarhum Musisi Djaduk Ferianto yang kini banyak berkiprah sebagai media relation berbagai acara seni dan budaya. Rani juga merupakan penerima beasiswa studi di HIS Jepang pada tahun ajaran 2016/2017.

Sejak tahun 2016, sebanyak 14 siswi SMA Stella Duce 1 dan SMA Stella Duce 2 Yogyakarta telah mendapatkan beasiswa. Beberapa diantara mereka, berkesempatan melanjutkan studi di sejumlah universitas ternama di Jepang, seperti di Kanazawa Institute of Technology Jepang.

Baca Juga:  Keuskupan Sibolga Lima Tahun ke Depan

Latar Belakang Kerja Sama

Yayasan Tarakanita yang bergerak di bidang Pendidikan dengan 60 sekolah di seluruh Indonesia dan di antaranya adalah SMA Stella Duce 1 dan SMA Stella Duce 2 Yogyakarta, menjalin kolaborasi dengan Himeji International School sejak tahun 2013. Kerja sama ini kemudian diperluas dengan menghubungkan sistem pendidikan menengah pertama (SMP) di Indonesia dengan pendidikan menengah atas (SMA) di Jepang, yang disebut kerja sama offshore school.

Kerja sama ini merupakan inovasi pendidikan pertama di Indonesia untuk jenjang sekolah menengah pertama. Kolaborasi baru ini bertujuan untuk mempersiapkan siswa menjadi pemimpin masa depan, melalui kurikulum dalam pembelajaran yang mengutamakan keunggulan akademik, kesiapan siswa untuk berkolaborasi dengan masyarakat dunia, serta memberikan kesadaran tentang isu-isu global yang dihadapi dunia sebagaimana tercantum dalam sustainable development goals (SDG’s).

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Popular Articles