HIDUPKATOLIK.COM – Ul.6:4-13; Mzm.18:2-3a, 3bc-4, 47, 51ab; Mat.17:14-20
BACAAN I memuat satu perintah inti Hukum Taurat, yakni “Dengarlah, hai Israel! (Shema Israel)… Kasihilah Tuhan, Allahmu dengan segenap hati, dengan segenap jiwa dan dengan segenap kekuatanmu!” Kalimat- kalimat lanjutannya adalah perintah untuk memelihara dan mengajarkan perintah ini kepada generasi muda. Kutipan Ul 6:4-9 ini menjadi “mezuzah” (teks yang dimasukkan ke dalam tabung logam dan ditempelkan pada kusen pintu rumah orang Israel), dan dibawa dalam kotak kecil yang diikatkan di lengan dan dahi laki-laki Israel. Intinya ialah orang Israel harus membalas kasih Allah yang telah lebih dahulu dicurahkan kepada mereka.
Kasih kepada Allah ini seharusnya seiring dengan iman yang teguh kepada-Nya bagi seorang beriman. Dengan kasih dan iman yang teguh, murid Yesus mempunyai pengharapan dalam melakukan hal yang sulit, seperti mengusir setan dan meraih cita-cita hidup. Seperti kata Yesus, “Sekiranya kalian mempunyai iman sebesar biji sesawi saja, kalian dapat berkata kepada gunung ini, ‘Pindahlah dari sini ke sana’, maka gunung itu akan pindah dan tiada yang mustahil bagimu.”
Tiga keutamaan teologal: iman, pengharapan, dan kasih adalah karunia Roh Kudus yang melekat pada kehidupan beriman orang kristiani. Semoga kita sungguh menampakkan ketiga keutamaan teologal ini dalam praktik hidup sehari-hari.
Pastor Paulus Toni Tantiono, OFMCap Dosen Pendidikan Agama Katolik/Etika Sosial Universitas Widya Dharma Pontianak