HIDUPKATOLIK.COM – Paus Fransiskus terlibat dalam serangkaian pertemuan antaragama dan ekumenis di Lisbon, dan menyerukan kepada semua orang untuk mempromosikan persaudaraan dan kepedulian terhadap kesejahteraan spiritual kaum muda.
Ketika Paus Fransiskus kembali ke Nunsiatur Apostolik menjelang makan siang pada Jumat (4/8), dia mengadakan serangkaian pertemuan singkat dengan tiga delegasi terpisah, menurut Kantor Pers Tahta Suci.
Paus pertama kali bertemu dengan delegasi dari Pusat Dialog Internasional (KAICIID), didampingi oleh Kardinal Miguel Ángel Ayuso Guixot, prefek Dikasteri untuk Dialog Antaragama.
“Dalam menyambut delegasi,” kata pernyataan Kantor Pers, “Paus menyatakan rasa terima kasihnya atas kunjungan tersebut dan menyampaikan beberapa patah kata kepada mereka yang hadir tentang nilai persaudaraan dan dialog serta bahaya monolog dan pewartaan.”
Pusat Internasional Raja Abdullah bin Abdulaziz untuk Dialog Antaragama dan Antarbudaya —at au singkatnya KAICIID — berpusat di Lisbon.
Dibuka pada tahun 2012 oleh Arab Saudi, Austria, dan Spanyol, setelah pertemuan Paus Benediktus XVI pada tahun 2007 dengan Raja Arab Saudi Abdullah. Situs web KAICIID mengatakan Tahta Suci adalah “Pendiri Pusat.”
Paus Fransiskus kemudian mengadakan audiensi pribadi dengan Rahim Aga Khan, putra pemimpin komunitas Ismaili, yang berpusat di Lisbon.
Ekumenisme dan kepedulian terhadap kaum muda
Dalam pertemuan terpisah, Paus menerima sekelompok pria dan wanita religius dan orang-orang dari berbagai agama dan denominasi Kristen yang terlibat dalam upaya ekumenis dan antaragama Gereja di Portugal.
Paus Fransiskus berterima kasih kepada mereka yang hadir atas upaya mereka untuk hidup dalam persaudaraan dan terlibat dalam dialog.
Dia juga mendesak mereka “untuk menjaga kaum muda, yang ‘ceria, tetapi tidak dangkal,’ dan berisiko ‘dibius’ oleh dunia di sekitar mereka.”
Dalam pertemuan terakhirnya sebelum makan siang bersama kaum muda, Paus Fransiskus bertemu sebentar dengan Henrique Cymerman Benarroch, jurnalis Israel yang berprofesi sebagai koresponden di Timur Tengah. **
Devin Watkins (Vatican News)/Frans de Sales