HIDUPKATOLIK.COM – Kel 33:7-11; 34:5b-9.28; Mzm 103:6-7.8- 9.10-11.12-13; Mat 13:36-43
KEMAH Pertemuan yang dibangun menjadi tempat perjumpaan antara Tuhan dan umat yang mencari-Nya. Umat Israel yang telah jatuh dalam dosa memulai hubungan yang baru dengan Tuhan. Mereka menyatukan diri dengan Musa yang masuk ke dalam kemah, sujud menyembah Tuhan yang hadir dalam rupa tiang awan. Kehadiran awan tersebut menyatakan bimbingan dan penyertaan Allah yang hidup di tengah-tengah umat- Nya. Musa sendiri memiliki relasi yang sangat dekat dengan Tuhan, bahkan ia diperkenankan berhadapan muka dengan Allah, seperti seseorang berbicara kepada sahabatnya (Kel. 33:11).
Ketidaksetiaan umat Israel tidak menghentikan karya Allah untuk membawa keselamatan bagi umat-Nya. Allah berbelas kasih dan murah hati, “penyayang dan pengasih, panjang sabar, berlimpah kasih-Nya dan setia-Nya, yang meneguhkan kasih setia-Nya kepada beribu-ribu orang, yang mengampuni kesalahan, pelanggaran dan dosa” (Kel. 34:6-7). Pemulihan dan harapan baru diberikan, Tuhan tinggal di tengah-tengah umat-Nya yang berdosa.
Kasih kerahiman dan kemurahan Allah nampak nyata dengan menyerahkan Putra-Nya sendiri untuk membebaskan kita dari dosa. Di hadapan Sakramen Yang Mahakudus dalam Tabernakel kita menemukan kedalaman kasih Tuhan. Oleh karena itu, kita sujud dan menyembah-Nya. Kita menyadari dengan iman yang hidup akan kehadiran nyata Yesus yang telah mengasihi kita sampai pada kesudahannya.
Sr. M. Eusebia, P.Karm Dosen STIKAS St. Yohanes Salib Bandol, Kalimantan Barat
