HIDUPKATOLIK.COM – PW St. Yoakim dan Ana, Orang tua SP Maria. Sir. 44:1,10-15; Mzm. 132:11,13- 14,17-18; Mat. 13:16-17.
YESUS mengungkapkan kenyataan situasi bahagia bagi para murid yang melihat dan mendengarkan kebenaran firman Allah. Pertama, saksi mata. Kata “melihat” dan “mendengarkan” terkait dengan pengalaman empiris bersentuhan dengan keberadaan Allah. Pengalaman ini disebut pengalaman orisinal karena terikat dengan waktu, tempat, fakta dan peristiwa. Para murid itu disebut saksi autentik dari setiap peristiwa iman karena perjumpaan dengan Kristus.
Kedua, proses transformatif. Sebetulnya para murid bukanlah saksi tunggal dari peristiwa tersebut. Ada begitu banyak orang yang berinteraksi secara langsung dengan kebenaran ilahi. Tetapi pengalaman tersebut bagi kebanyakan orang dilihat sebagai pengalaman yang bersifat informatif belaka dan karenanya tidak memiliki efek jangka panjang. Setiap orang pilihan Allah memiliki tanggung jawab untuk membawa informasi tentang perjumpaan itu menuju tahapan yang bersifat transformatif agar kepribadian dan imannya menjadi semakin berkualitas.
Romo Marianus Oktavianus Wega Licenciat Teologi Kitab Suci Universitas Urbaniana, Roma
