HIDUPKATOLIK.COM – Menyusul konflik berkepanjangan yang meletus di Sudan antara Angkatan Bersenjata Sudan (SAF) dan Pasukan Dukungan Cepat (RSF) pada bulan April, berbagai Organisasi Berbasis Iman Afrika mendorong penyelesaian damai konflik Sudan.
Para pejabat gereja dari berbagai organisasi ekumenis yang berbasis di Afrika telah berkonsultasi untuk mencari perdamaian di negara Sudan yang bermasalah.
Dukungan untuk pengungsi dan pengungsi internal
Dalam pernyataan bersama yang dikeluarkan akhir pekan lalu, organisasi berbasis agama yang menyadari (FBO) bahwa Sudan adalah anggota Liga Arab, Uni Afrika dan PBB telah meminta pemerintah daerah untuk “membangun dan menciptakan ruang alternatif bagi masyarakat sipil dan lainnya serta aktor non-negara untuk membantu membawa solusi berkelanjutan untuk situasi di Sudan,” kata mereka.
FBO selanjutnya meminta pemerintah daerah untuk memfasilitasi pergerakan dan dukungan tak terbatas kepada para pengungsi. Mereka juga meminta Uni Afrika (AU) dan Otoritas Antarpemerintah untuk Pembangunan (IGAD) untuk mempercepat proses perdamaian dan mendorong kembalinya pemerintahan sipil yang demokratis di Sudan.
Hindari diinstrumentasi untuk kekerasan
Organisasi ekumenis yang berbasis di Afrika dengan mitra internasionalnya baru-baru ini bertemu dalam pertemuan virtual. FBO sejak itu mengimbau warga Sudan untuk tetap waspada agar tidak dijadikan alat untuk konflik dan perpecahan dan menolak segala bentuk kekerasan.
“Berdiri secara kolektif dan damai menuntut solusi berkelanjutan untuk mengakhiri kekerasan saat ini dan untuk terus mengulurkan tangan belas kasih dan cinta kasih kepada semua orang, terutama kepada mereka yang sangat menderita akibat kekerasan, terlepas dari identitas sosial, etnis, agama dan politik mereka dan afiliasi,” bunyi pernyataan itu. **
Sr Jecinter Antoinette Okoth FSSA (Vatican News)/Frans de Sales