HIDUPKATOLIK.COM – Pw. St.Ireneus, UskMrt (M). Kej.15:1-12, 17-18; Mzm.105:1-2, 3-4, 6-7, 8-9; Mat.7:15- 20
ADALAH fakta berbagai keyakinan muncul dengan ajaran baru yang terkadang ekstrem dan menyesatkan. Para penggeraknya mengklaim diri seperti nabi. Gerakan seperti ini sudah ada sedari zaman dulu. Karena itu dinasihatkan, “Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan menyamar seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas. Dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka” (Mat. 7:15-16).
Diawaskan jangan cepat terpesona oleh kata-kata dan karena penampilan sesaat, jangan terharu oleh rayuan yang menghanyutkan. Uji kata-kata atas perbuatan atau perilaku. Nasihat ‘waspada’ hendak mengingatkan agar tidak terkecoh. Pohon yang baik menghasilkan buah yang baik. Cermatilah buah-buah yang dihasilkan atas ajaran-ajaran itu.
Sebagai orang yang rasional perlu kritis. Harus dikatakan bahwa di zaman ini ada macam ajaran dengan berbagai bungkus yang menarik. Tidak sedikit orang yang terkecoh dan ikut dalam arus itu. Cukup banyak orang terjerumus dan menjadi fanatik atau fundamentalis. Waspadalah dan perlu diingat kata ini: “hati-hati jangan sampai tersesat.”
Pastor Octavianus Situngkir, OFMCap Komisi Kateketik Keuskupan Agung Medan (KAM)