HIDUPKATOLIK.COM – KEUSKUPAN Agung Samarinda, lewat Gereja di paroki-paroki yang ada di kabupaten dan kota hingga desa dapat bersinergi dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) dalam usaha percepatan penurunan angka stunting di Indonesia khususnya Provinsi Kaltim.
Hal ini disampaikan lewat deklrasi yang dikeluarkan dalam bentuk release oleh Keuskupan Agung Samarinda, Sabtu, (17/6/2023). Disebutkan bahwa saat ini Indonesia sedang mempersiapkan generasi unggul dalam menyongsong bonus demografi di Tahun 2030. Bersamaan dengan bonus demografi itu, nyatanya angka stunting di Indonesia masih di angka 21.6 persen sesuai hasil SSGBI (Survey Status Gizi Balita) pada Tahun 2022. Angka ini harus dapat kita tekan agar anak-anak kita menjadi generasi unggul dan mampu bersaing di masa depan.
Demi menekan angka penurunan stunting di Kaltim, Keuskupan Agung Samarinda ingin terlibat dalam beberapa gerakan nyata, diantaranya:
1. Memberikan pelatihan mengenai stunting melalui PAUDHI, Kesehatan, Gizi dan Pengasuhan kepada:
a. Guru PAUD MPK Keuskupan Agung Samarinda melalui Diklat Berjenjang Tingkat Dasar dengan materi sensitif gizi dari Direktorat GTK PAUD dan Dikmas Kemendikbudristek.
b. Guru Bina Iman Anak/SEKAMI melalui kegiatan Workshop dan Seminar Kelas Pengasuhan yang dapat diberikan untuk orangtua anak-anak usia dini dan siswa Sekolah Dasar (SD).
c. Mahasiswa Sekolah Tinggi Kateketik Pastoral Katolik (STKPK) Bina Insan Keuskupan Agung Samarinda melalui kegiatan kegiatan Workshop dan Seminar PAUDHI & Kelas Pengasuhan.
d. Pemateri kursus persiapan perkawinan (KPP) untuk dapat memberikan pelatihan bagi calon-calon pengantin dalam hal gizi dan kesehatan serta pengasuhan.
2. Melalui semua Paroki di wilayah Keuskupan Agung Samarinda, semua calon pengantin (catin) yang beragama katolik diwajibkan datang ke puskesmas untuk mendapatkan pelayanan kesehatan sebelum menikah. Ini dilakukan melalui kesinergian Pastor Paroki dengan Puskesmas.
3. Semua SMP dan SMA Katolik di wilayah Keuskupan Agung Samarinda mendukung pelaksanaan program edukasi dan pemenuhan gizi berupa Aksi Bergizi dan Pemberian Tablet Tambah Darah untuk Remaja Putri dan berkoordinasi dengan puskesmas untuk pelaksanannya.
4. Program Bantuan Pemberian Makanan Tambahan Lokal untuk balita dengan gangguan pertumbuhan dan gizi dan berkoordinasi dengan puskesmas dan lintas sektor lain dalam pelaksaannya.
5. Program Bantuan Bahan Makanan untuk Keluarga tidak mampu yang beresiko stunting.
6. Edukasi melalui kegiatan penyuluhan ataupun kegiatan lain terkait gizi dan kesehatan.
7. Melakukan upaya meningkatkan kesehatan lingkungan terutama pemenuhan sarana air bersih di daerah yang membutuhkan.
8. Dan kegiatan lainnya yang mendukung program Pencegahan dan Percepatan Penurunan Stunting yang akan direalisasikan melalui Paroki-Paroki Gereja Katolik di wilayah Keuskupan Agung Samarinda yaitu Pastor Paroki akan berkoordinasi dengan pihak Pemerintah Kabupaten/Kota di Kalimantan Timur.
Deklarasi dukungan ini langsung datang dari Uskup Agung Samarinda, Mgr. Yustinus Harjosusanto, MSF dengan memberikan dukungan rasmi kepada pemerintah Pemprov Kaltim dengan harapan sinergitas dan kolaborasi ini setiap paroki, stasi, wilayah, dan lingkungan berjalan bersama menurunkan angkat stunting di Tahun 2024.