HIDUPKATOLIK.com – Mahasiswa Katolik sedunia yang tergabung dalam International Movement Catholic Student (IMCS) akan mengunjungi pulau Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada 7-17 Juli mendatang. Mereka akan melakukan berbagai bakti sosial mulai dari Larantuka, Flores Timur hingga Labuan Bajo, Manggarai Barat.
Kegiatan sosial itu dikoordinir oleh Pengurus Pusat Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PP PMKRI) dan PMKRI cabang sedaratan Flores. Ketua Presidium PP PMKRI, Angelius Wake Kako saat dihubungi membenarkan rencana kunjungan sekitar 60 mahasiswa Katolik dari 45 negara. “Iya benar. Saya sudah dua minggu di Flores,†katanya.
Kedatangan Angelo, sapaannya, untuk berkoordinasi dengan gubernur, para bupati, dan uskup setempat. “Mereka sangat antusias dan mendukung kegiatan ini. Bahkan gubernur langsung menyurati IMCS perihal rencana kunjungan mereka,†ujar mantan Presiden Mahasiswa Universitas Flores Ende.
Ada beberapa alasan, kata Angelo, yang membuat Flores menjadi destinasi kunjungan serta locus kegiatan mereka. Pertama soal komunikasi. PMKRI responsif saat ditanyakan ihwal kesediaan Indonesia menjadi tuan rumah. Kebetulan IMCS memiliki program sosial tiap tahun di berbagai negara.
Kedua, situasi Flores yang masih bergulat dengan persoalan pendidikan, human trafficking, dan problem sosial lain amat membutuhkan sentuhan-sentuhan sosial dari berbagai pihak. Dan Ketiga, mereka mengetahui NTT berkat kehadiran dan karya para misionaris asal nusa bunga yang berkarya di berbagai negara.
Sejumlah kegiatan IMCS di Flores antara lain mendirikan gedung sekolah, memasang pipa air untuk konsumsi masyarakat, dan membagikan buku untuk anak-anak sekolah. “Kami menargetkan sepuluh ribu buku. Selain mereka, PMKRI juga menggalang pengumpulan buku-buku untuk aksi sosial nanti,†terang Angelo.
Selain itu, menurut Angelo, kedatangan IMCS sebagai tamu negara menjadi kesempatan penting bagi Indonesia, khususnya Flores mengkampanyekan semangat dan praktek toleransi serta hidup harmonis antarpemeluk agama di wilayah ini. Terkait soal itu, Angelo pun berharap partisipasi dan bantuan orang muda Katolik seluruh Indonesia.
PMKRI merupakan satu-satunya organisasi Katolik di Indonesia yang berafiliasi dengan IMCS. Di lembaga internasional, IMCS tampil dengan nama Pax Romana. Organisasi itu berdiri di Fribourg, Swiss pada tahun 1921. Salah satu tujuan munculnya organisasi ini adalah melatih orang muda untuk membawa perubahan positif untuk lingkungan sosial mereka.
Saat ini ada 74 organisasi dari 64 negara yang bergabung di dalam IMCS, antara lain Afrika (25 organisasi), Asia (11 organisasi), Timur Tengah (1 organisasi), Amerika Utara (5 organisasi), Oseania (2), dan Amerika Selatan (5).
Yanuari Marwanto