HIDUPKATOLIK.COM – “Mars Keuskupan Banjarmasin” menjadi lagu penutup pada Misa Penutupan BYD 2023, Minggu, 23/4/2023. Misa dipimpin oleh Vikaris Jenderal Keuskupan Banjarmasin Pastor Albert Jamlean, MSC, didampingi oleh Sekretaris Eksekutif Komisi Kepemudaan KWI Pastor Frans Kristi Adi Prasetya, Ketua Komkep Keuskupan Banjarmasin Pastor Edi Taran Making, MSC dan 6 imam. Pastor Albert menyebutkan bahwa Misa Penutupan BYD 2023 kali ini bertepatan dengan Minggu Paskah III yang juga sering disebut sebagai Minggu Miseracordia Domini (Kasih Setia Tuhan).
“Dalam percakapan dengan teman, pun ketika kita saling mendengarkan satu sama lain, kasih setia Tuhan sesungguhnya ada bersama-sama dengan kita semua. Kita semua bersyukur karena boleh menjalani kebersamaan selama 3 hari ini. Semoga semuanya itu dapat menguatkan perjalanan kita semua di hari-hari mendatang.”
Pastor Albert mengajak seluruh OMK yang hadir untuk menyadari bahwa sesunggunya kita tidak pernah berjalan sendiri-sendiri. “Tuhan Yesus selalu ada beserta kita semua. Pertanyaannya adalah: “Apakah Anda bersedia menjadi teman seperjalanan Tuhan Yesus yang menawarkan diri-Nya untuk berjalan bersama kalian?” Dia juga bahkan berkenan tinggal bersama-sama dengan kita untuk mewartakan Injil Cinta Kasih-Nya.”
Ia menyebut bahwa kemudaan hati kaum muda selalu terbuka untuk mengasihi Tuhan dan sesama. “Jadilah misionaris cinta kasih Tuhan di tempat kalian masing-masing!” ajaknya kepada semua yang hadir.
Sesaat sebelum Misa Penutupan, digelar satu sesi bertema “Grown in Grace” yang disampaikan langsung oleh Pastor Kristi Adi. Dalam sesi terakhir ini seluruh peserta berkesempatan menyanyikan lagu berjudul “Komang” yang populer dibawakan penyanyi Raim Laode.
“Jangan pernah meninggalkan Gereja karena Gereja begitu mencintai kita,” pesan Pastor Kristi kepada peserta yang hadir. Menurut Pastor Adi, meskipun nantinya yang berangkat ke IYD III di Palembang pada 26-30 Juni 2023 mendatang hanya 30 orang, namun mereka-mereka ini akan membawa serta antusiasme seluruh OMK di Keuskupan Banjarmasin ini.
Pastor Kristi mengatakan bahwa OMK adalah pemimpin bagi dirinya, bagi Gereja, dan bagi masyarakat. “Saya pribadi meyakini bahwa hal itu ada pada diri kalian sebagai OMK!”
Menjelang akhir sesi, Sekretaris Eksekutif Komkep KWI ini menyampaikan dua pesan. Pertama, jangan lupa berdoa dan berakar selalu di dalam Yesus Kristus. Kedua, sebagai orang muda kalian jangan lelet, tetapi jadilah kaum muda yang satset! Manfaatkan energi muda kalian yang tak terbatas itu untuk hal-hal yang bermanfaat bagi diri kalian, bagi Gereja, dan bagi masyarakat.”
Pensi di Malam Minggu
“Aku hanya ingin dekat oleh kasih, yang sepenuhnya melekat. Aku hanya ingin erat dalam pelukan-Mu, yang seutuhnya mengikat kalbu. Lekat begitu hangat,” itulah cuplikan bait puisi berjudul “Jadikanlah Aku” yang dibawakan Florentino Mario, salah satu perwakilan OMK Paroki Santa Perawan Maria yang Terkandung Tanpa Noda Kelayan.
Pada kesempatan lainnya juga ditampilkan gerak dan lagu yang begitu dinamis melalui tarian tradisional maupun modern. Hampir di sepanjang acara Pensi, para peserta yang berada di ruang aula SD Santa Maria Kelayan ikut terlibat untuk menari dan berdendang ria. Lagu “Bangkit dan Bersaksilah (Jingle resmi IYD 2023) dan Jingle Banjarmasin Youth Day 2023 menjadi lagu pilihan di antara serangkaian lagu-lagu yang dinyanyikan bersama-sama di sepanjang Pentas seni.
Lambert Harles, salah seorang anggota support team BYD 2023 ikut merasakan kesan yang luar biasa akan penyelenggaraan Pensi malam itu. “Antusiasme orang mudanya luar biasa dan hal itu bisa kita saksikan dari penampilan mereka di atas panggung saat pentas seni berlangsung.” Pemuda yang pada 2016 silam dipercaya sebagai pemahat Salib IYD Keuskupan Banjarmasin ini tak henti-henti mengungkapkan rasa kagumnya.
Sarana Menggerakkan OMK
Pastor Kristi Adi yang mengikuti dinamika OMK Keuskupan Banjarmasin selama BYD 2023 berlangsung berpendapat bahwa teman-teman muda yang hadir dalam acara ini terlihat sangat antusias dan penuh energi. “Ada sukacita dan kegembiraan karena perjumpaan ini. Dukungan Uskup Banjarmasin, Mgr. Piet Timang dan para pastor juga sangat terlihat dalam BYD ini melalui kehadiran, menemani dan mendampingi, dan juga pelayanan Sakramen Tobat,” ujarnya kepada www.hidupkatolik.com.
Ia menaruh harapan besar di pundak OMK Keuskupan Banjarmasin, agar BYD ini berbuah kebaikan dan keterlibatan kaum muda di parokinya masing-masing.
Senada dengan pendapat di atas, Pastor Edi sangat terkesan dan memandang BYD 2023 sebagai wadah berkumpulnya OMK di Keuskupan Banjarmasin setelah sekian lama tidak berkumpul bersama. “Pandemi membuat sebagian orang muda berjalan sendiri-sendiri, menjaga jarak satu sama lain, dan tidak berkumpul dalam komunitasnya sebagai OMK.”
Ia memanfaatkan persiapan menyambut IYD III kali ini sebagai sarana untuk menggerakkan kembali kaum muda di Keuskupan Banjarmasin.
Ia mengaku terkesan akan antusiasme kaum muda untuk berkumpul dan berkegiatan bersama. Proses Kirab Salib IYD Keuskupan Banjarmasin pun disambut dengan cara yang luar biasa. “Salib yang berkeliling dari paroki yang satu ke ke paroki lainnya diterima oleh kaum mudanya sembari menampilkan kreativitas, bakat, dan pemberian diri mereka masing-masing sebagai orang muda Katolik.”
“Semoga sukacita yang dialami oleh OMK ini berhenti di acara BYD kali ini, namun kiranya sukacita itu dapat menjadi kesaksian hidup di paroki asal mereka masing-masing!” ucapnya penuh optimis.
Salah seorang imam yang sejak hari pertama ikut mendampingi OMK-nya selama BYD berlangsung, Pastor Petrus Ping Poto, MSF melihat dinamika OMK yang berhasil dibangun dalam kegiatan ini sangat baik.
“Ini adalah kegiatan bersama OMK yang pertama kali digelar pasca pandemic Covid-19. Kegiatan ini sangat bagus karena menjadi ajang untuk menyambut para OMK yang berasal dari beberapa paroki baru di Keuskupan Banjarmasin. Kegiatan ini dapat menjadi pengingat bahwa sebagai OMK kita adalah satu. Kiranya OMK semakin termotivasi untuk bisa berkarya dan terus berkarya untuk mewartakan Tuhan. Dan kegiatan seperti baik kiranya jika digelar setiap 3 tahun sekali, sesuai dengan masa jabatan seorang Ketua Komisi Kepemudaan di Keuskupan Banjarmasin,” tuturnya.
Semangat Rela Berkorban
Perhelatan BYD 2023 ini sangat berkesan karena OMK yang terlibat di dalamnya begitu antusias. Mereka rela bahu membahu dan berkorban untuk mengumpulkan dana. Dalam waktu yang relatif singkat, kaum muda berusaha dengan cara dan kreativitasnya masing-masing.
Selain bersukacita karena perjumpaan yang dialami, para peserta BYD 2023 juga sangat tertarik mendengarkan sharing Albertus Gregory Tan dari Jala Kasih yang membawakan materi berjudul “We are Christ’s Ambasador”, Putra Biri (admin Katolikku Keren) yang membagikan pengalaman hidupnya melalui sesi bertajuk “Let Your Light Shine”, dan Pastor Kristi Adi yang memaparkan materi “Grown in Grace”.
Tampak para peserta BYD mengikuti materi-materi yang disajikan dengan sungguh-sungguh. Mereka mau belajar untuk menjadi OMK yang berani bangkit dari keterpurukan, kekecewaan, dan pengalaman pahit lainnya, untuk selanjutnya pergi dan bersaksi tentang kasih Tuhan.
Putra Biri berbagi kisah mengenai materi yang disampaikannya kepada peserta BYD 2023. “Saya mengajak OMK Keuskupan Banjarmasin untuk bersaksi dengan iman kekatolikannya melalui media sosial. Saya mengajak mereka untuk bangga dengan imannya serta menjadi OMK yang dapat membanggakan keluarga, Gereja, dan bangsa.”
Putra sangat terpukau dengan semangat luar biasa yang ditunjukkan OMK Keuskupan Banjarmasin. “Walau merupakan kawanan domba kecil, namun masa depan Gereja di keuskupan ini amat potensial. Keuskupan ini memiliki banyak wilayah pelayanan yang berbasis misi, sehingga memberi peluang besar bagi OMK di keuskupan ini untuk mewujudnyatakan imannya. Mereka dapat pembangkit atau motor penggerak iman kekatolikan di parokinya maupun di tingkat keuskupan.
Sedangkan Albertus Gregory Tan yang menyampaikan materi berjudul “We are Christ’s Ambassador”, melihat OMK Keuskupan Banjarmasin sebagai kaum muda yang penuh semangat, optimis, dan bersukacita dalam mengisi masa mudanya. “Semoga mereka kian menyadari bahwa dirinya adalah pribadi-pribadi yang berharga bagi Tuhan dan sesamanya. Proficiat untuk Banjarmasin Youth Day 2023. Acara ini sangat positif untuk orang muda agar semakin mengenal sesama sekaligus menjalin persaudaraan di antara mereka,” pungkas penerima anugerah Kick Andi Heroes 2022 berusia 32 tahun ini tersenyum.
Dionisius Agus Puguh Santosa (Kontributor/Banjarmasin)