HIDUPKATOLIK.COM – SABTU SUCI Bac.1 Kej. 1:1-2:2; Mzm.104:1-2a,5-6,10,12,13-14,24,35c atau Mzm. 33:4-5,6-7,12-13,20,22; Bac.2: Kej. 22:1-18 (atau lebih singkat Kej. 22:1-2,9a,10-13,15-18); Mzm. 16:5,8,9-10,11; Bac.3: Kel. 14:15 – 15:1; MT Kel. 15:1-2,3-4,5-6,17-18; Bac.4: Yes. 54:5-14; Mzm. 30:2,4,5-6,11,12a,13b; Bac.5: Yes. 55:1-11;
MT Yes. 12:2-3,4bcd,5-6; Bac.6: Bar. 3:9- 15,32 – 4:4; Mzm. 19:8,9,10,11; Bac.7: Yeh. 36:16-17a,18-28; Mzm. 42:3,5bcd; 43:3,4 atau kalau ada pembaptisan MT Yes. 12:2-3,4bcd,5-6 atau juga Mzm. 51:12- 13,14-15,18-19; Epistola: Rm. 6:3-11; Mzm. 118:1-2,16ab-17,22-23; Bacaan Injil: Mat. 28:1-10.
PERISTIWA kematian Yesus sudah pasti mendatangkan kesedihan dan ketakutan bagi kelompok murid Yesus. Rasa sedih diakibatkan oleh kehilangan orang yang dikasihi. Sementara rasa takut muncul terkait dengan masa depan kelompok ini karena ketiadaan seorang pemimpin, tokoh kunci, motivator sekaligus juga pribadi yang memberikan inspirasi. Oleh karena itu warta tentang kebangkitan Yesus itu menghalau kesedihan dan
mendatangkan keberanian di dalam diri murid-murid Yesus. Kebangkitan Yesus adalah titik balik dalam kehidupan para murid di mana iman dan kepercayaan mereka mendapatkan landasan yang kokoh. Mereka mendapatkan kepastian faktual bahwa Yesus sungguh Allah yang menjadi manusia dan kebangkitan-Nya adalah bukti kekuasaan Allah atas dosa dan maut.
Romo Marianus Oktavianus Wega Licenciat Teologi Kitab Suci Universitas Urbaniana, Roma