HIDUPKATOLIK.COM – Kej 4:1-15.25; Mzm 50:1.8.16bc-17.20-21; Mrk 8:11-13
KISAH Kain dan Habel menyisakan kita pertanyaan, mengapa korban persembahan Kain tidak diterima, sedangkan korban persembahan Habel diterima oleh Tuhan?
Namun jika kita melihat lebih dekat dalam kisah ini, disebutkan bahwa “Kain dan korban persembahannya tidak diindahkan oleh Tuhan”. Dengan kata lain, ada yang
tidak baik dengan orang yang memberikan persembahan itu dan bukan karena persembahannya yang tidak lebih baik daripada yang lain.
Kita dapat melihat bahwa sejak awal sejarah, manusia memiliki kecenderungan yang jahat. Kecenderungan yang akhirnya mengarah pada dosa menjauhkan manusia
dengan Allah. Tuhan menegur Kain dengan mengatakan, “Mengapa hatimu panas dan mukamu muram? Apakah mukamu tidak akan berseri, jika engkau berbuat baik?” Dengan kata lain ia akan diterima jika ia berbuat baik, sebab bagi Tuhan adalah lebih bernilai sikap hati yang benar dan jujur. Seberapa pun besar korban yang dipersembahkan tentu tidak serta merta menyenangkan Allah, karena setiap korban persembahan sesungguhnya merupakan anugerah dan tanda dari Tuhan sendiri (Bdk. Mzm. 40 dan 50).
Kita percaya korban persembahan yang sejati dan berkenan kepada Tuhan
tidak lain adalah Yesus Kristus melalui hidup, sengsara dan wafat-Nya di kayu salib, sehingga Allah meninggikan Dia.Marilah kita mempersembahkan korban persembahan yang berkenan, melalui pekerjaan, doa dan karya kepada Tuhan dan sesama dengan perantaraan-Nya, bersama Dia dan di dalam Dia.
Sr. M. Eusebia, P.Karm Dosen STIKAS St. Yohanes Salib Bandol, Kalimantan Barat