HIDUPKATOLIK.COM – Pw. St. Fransiskus dr Sales; Ibr. 10:1-10 ; Mzm. 40:2,4ab,7-8a,10,11; Mrk. 3:31-35.
INI adalah satu-satunya adegan dalam Injil Markus yang menampilkan keluarga Yesus (ibu, saudara laki-laki dan perempuan Yesus). Tidak ada referensi tentang ayah
Yesus. Yusuf tidak pernah muncul dalam konteks pelayanan publik Yesus di Injil
mana pun. Ini mungkin menunjukkan bahwa Yusuf sudah meninggal pada saat
Yesus memulai pelayanan publik-Nya pada usia tiga puluh tahun atau lebih. Sepertinya
keluarga Yesus ingin membawa Yesus pergi bersama mereka. Namun, Yesus
tidak pergi bersama mereka. Sebaliknya, Yesus menyatakan bahwa murid-murid-Nya yang duduk di sekeliling-Nya adalah keluarga spiritual-Nya yang baru. Siapa
pun yang berusaha melakukan kehendak Allah, menjadi anggota keluarga rohani yang baru ini.
Kita telah dibaptis ke dalam keluarga ini. Gereja dapat dipahami sebagai sebuah
keluarga. Karena baptisan, kita adalah saudara dan saudari Yesus. Surat kepada orang Ibrani mengatakan bahwa Yesus tidak malu menyebut kita saudara dan saudari dan menyatakan bahwa yang menguduskan, Yesus, dan mereka yang
dikuduskan, diri kita sendiri, semuanya memiliki satu Bapa. (Ibr 2:11) Karena kita
adalah saudara Tuhan Yesus, maka Bapa surgawi-Nya adalah Bapa surgawi kita, dan Ibu Yesus juga ibu kita. Sebagai gereja, kita bersyukur telah menjadi anggota keluarga Allah.
Romo Yohanes Leonardus Suharno, SX Formator Postulan Serikat Xaverian (SX) – MA Biblical Studies Catholic Theological Union, Chicago