HIDUPKATOLIK.COM – Hari Biasa Pekan II: Ibr. 5:1-10; Mrk. 2:18-22 Mzm : 110:1,2,3,4.
BACAAN Injil pada awal pekan ini mengutarakan tentang hal berpuasa. Dikalangan orang Israel sangat terkenal dengan kebiasaan berpuasa seseorang dengan berbagai tujuan. Namun maksud utama dari puasa adalah mengosongkan diri, bathn dan pikiran untuk memperoleh energi atau kekuatan-kekuatan super yang berkaitan dengan keselamatan. Sehubungan dengan hal tersebut, orang memperdebatkan masalah puasa bagi para murid Yesus. Secara akal sehat kita dapat mengatakan bahwa kalau Yesus, sumber dan pokok keselamatan itu sedang hadir ditengah murid-Nya, apakah mereka perlu berpuasa? Sesungguhnya tidak perlu sebab mereka sedang mengalami kehadiran-Nya.
Ajaran Yesus menyempurnakan sekaligus ingin membaharui tradisi dan kebiasaan Yahudi lama yang membentengi orang untuk menerima keselamatan. Perilaku yang tepat untuk menerima Yesus dan ajarannya adalah menjadi seperti “kantong anggur baru” yang siap menerima dan melaksanakan perintah Yesus. Penulis Ibrani mencoba menghubungkan peran Yesus Juru Selamat dengan peran imam besar, yang tidak hanya mempersembahkan ritual untuk memperoleh keselamatan, namun Ia memiliki kuasa untuk mendatangkan keselamatan. Dia adalah manusia yang bisa berempati dengan kelemahan manusia, namun Dia juga memiliki kekuatan untuk mengatasinya.
Apakah kita masih mempertahankan kebiasaan-kebiasaan lama yang menutup pintu bagi diri sendiri dan orang lain utuk menerima keselamatan dari Tuhan?
Sr. Grasiana, PRR Doktor Teologi Biblis dari Pontifi cio Univeritas St. Thomas Aquinas Angelicum, Roma