HIDUPKATOLIK.COM – Pekan Biasa I. Ibr.4:12-16; Mzm.19:8-9, 10, 15; Mrk.2:13-17
YESUS dalam karya pelayanan-Nya tidak membeda-bedakan orang, tetapi Ia bergaul dengan siapa saja termasuk orang yang dipandang rendah, pendosa, dan disingkirkan dari tengah masyarakat. Prinsip Yesus, setiap orang itu harus diberi kesempatan untuk mengalami keselamatan. Logika Yesus adalah ‘bukan orang sehat butuh dokter tetapi orang sakit’. Itu benar dan itu sungguh masuk akal.
Dalam Injil hari ini Yesus memanggil Lewi, si pemungut cukai yang lagi duduk di rumah cukai dengan berkata: “Ikutlah Aku!” (Mrk. 2:14). Ia bahkan mampir di rumah Lewi, beramah tama dan makan bersama dengan para pendosa. Hal ini mengundang komentar dari kaum Farisi tetapi Yesus memberi tanggapan bahwa ‘Aku datang bukan untuk memanggil orang benar melainkan orang berdosa’.
Sikap Yesus itu dapat menjadi permenungan bagi setiap orang yaitu jangan membebani orang tetapi hendaknya bersifat meringankan dan membebaskan. Di hadapan Tuhan semua orang punya kesempatan untuk membarui diri. Sebagai permenungan bagi kita adalah bahwa kita diajak dan dipanggil membawa kebaruan dalam hidup ini. Kehadiran kita kiranya bersifat reparatif dan rehabilatatif bagi sesama dan dunia sekitar.
Pastor Octavianus Situngkir, OFMCap Komisi Kateketik Keuskupan Agung Medan (KAM)