HIDUPKATOLIK.COM – Membuka tahun baru 2023 Uskup Agung Merauke, Mgr. Petrus Canisius Mandagi MSC mengadakan jamuan kasih di Wisma Keuskupan, Merauke, Minggu, 1 Januari 2023 lalu.
Jamuan kasih diawali dengan sapaan dari Pastor Johanes Kandam, Sekretaris Keuskupan Agung Merauke (KAMe).
Ia mengajak para tamu untuk mensyukuri tahun ini dengan membagi senyuman, persahabatan, dan membangun kerukunan satu dengan yang lain dalam tuntunan Allah.
Apolo Safanpo, pejabat Gubernur Papua Selatan yang juga hadir, dalam sambutannya mengaku terkesan dengan Tema Natal Yang dipilih oleh PGI-KWI “Pulanglah mereka ke Negeri-Nya melalui jalan lain”(Matius 2:12).
Apolo mengajak tamu undangan untuk melihat terbentuknya Propinsi Papua Selatan yang baru. Ia mengatakan bahwa ini adalah jalan lain yang dipilih Tuhan agar masyarakat Papua Selatan juga mengalami perubahan.
Sesuai dengan program Presiden Jokowi secara nasional agar pemerintah di daerah melaksanakan management talent yaitu bimbingan dan pendampingan serta kaderisasi kepada anak muda untuk dipersiapkan menjadi pemimpin di masa yang akan datang karena anak muda lah yang akan menjadi pelaku pembangunan di berbagai sektor kehidupan.
Ia mengajak agar para pastor, suster dan Gereja secara umum agar memberikan pembibingan dan pengajaran kepada anak muda di paroki masing-masing. Karena ia percaya bahwa Gereja memiliki peran yang sangat besar bagi perkembangan sumber manusia anak muda.
Baginya pendidikan sangat penting, seperti Tuhan Yesus yang berkeliling dari kampung ke kampung untuk mengajar. Jadi menurutnya pengajaran penting karena dalam karya-karya pengajaran Yesus, juga ada banyak orang datang untuk disembuhkan. maka Yesus selalu melanjutkan perjalanan untuk terus berkarya. Dan hendaknya semangat itulah yang harus dimiliki oleh para pastor dan suster untuk melanjutkan karya Yesus didunia.
Apolo sangat mengharapkan kerja sama yang dibangun antara pemerintah dan Gereja untuk memajukan pendidikan di Propinsi Papua Selatan yang baru saja dibentuk agar terjadi perubahan dimasa yang akan datang.
Hendaknya Menjadi Tokoh yang Baik
Sementara itu, Uskup Mandagi mengajak untuk memulai tahun 2023 dengan rasa syukur pada Tuhan dan rendah hati. Bersyukur juga bahwa di tahun 2022 sudah terbentuk Propinsi Papua Selatan. Dengan adanya pembaharuan Propinsi Papua Selatan dengan seorang Pejabat Gubernur yang baik.
Uskup Mandagi berharap agar terbentuknya Propinsi Papua Selatan janganlah menjadi ajang tokoh-tokoh berkelahi, khususnya tokoh-tokoh Katolik hendaknya menjadi contoh yang baik bagi yang lain sehingga tokoh tokoh Katolik berguna bukan hanya untuk umat katolik tetapi berguna untuk semua lapisan masyarakat.
Uskup Mandagi juga menekankan tiga poin penting.
Pertama, mengisi Tahun 2023 dengan cinta. Amor Vincint Omnia, Cinta mengalahkan segalanya. Cinta kepada Allah dan kepada sesama dengan tidak membedakan agama, suku,jabatan atau kedudukan. Seperti Kata Fransiskus dari Sales, Yang menyenangkan Tuhan bukanlah tindakan, tetapi tindakan yang diwarnai dengan cinta.
Kedua, mengisi 2023 dengan perubahan,jangan begitu-begitu saja. Uskup Mandagi menjelaskan bahwa, salah satu ide di belakang tema Natal adalah perubahan. Harus ambil jalan lain karena kita sudah berjumpa dengan Yesus. Jangan sudah berjumpa dengan Yesus setiap hari, tetapi masih tetap sama dan tidak pernah berubah. Salah satu bentuk perubahan adalah melalui pendidikan, tidak mungkin ada perubahan tanpa pendidikan, walau tidak gampang,khususnya pendidikan anak-anak muda,seperti dikatakan oleh Aristoteles, “pendidikan akarnya pahit tapi hasilnya manis”, dimana orang harus berkorban.
Masih lanjutnya lagi, selama menjadi Uskup Agung, ia setuju dengan tekad pejabat gubernur untuk merubah dengan pendidikan dan pengajaran, dan gereja katolik siap berkolaborasi untuk menunjang pendidikan di Papua Selatan.
Seperti kata Benyamin Franklin, “Berubah memang sulit, tetapi tidak berubah akan fatal”. maka ia mengajak untuk mengadakan perubahan melalui jalan-jalan baru.
Ketiga, kerja Keras, tidak mungkin berhasil kalau tidak kerja keras. Uskup Mandagi mencontohkan untuk berkaca dari negara-negara berkembang seperti Amerika dan Tiongok, yang kerja keras. Thomas Jeferson, Presiden ke-3 sekaligus pendiri Amerika Serikat yang mengatakan “memang kita mencari keberuntungan , tetapi keberuntungan hanya didapat dengan kerja keras. Kita mau mujur tetapi mujur akan tercipta kalau kita kerja keras.
Turut hadi dalam jamuan ini, kalangan TNI/Polri, tokoh agama FKUB, biarawan-biarawati, para seminaris, OMK dan utusan umat paroki se-Kevikepan Merauke.
Helen Yovita Tael (Kontributor, Merauke)