HIDUPKATOLIK.COM – Uskup Agung Merauke Mgr. Petrus Canisius Mandagi MSC sejak di Ambon, Maluku dikenal sebagai pribadi yang selalu menyuarakan perdamaian dan kerukunan antarumat beragama. Hal yang sama ia lakukan juga saat dangkat mejadi Uskup Agung Merauke.
Beberapa hari lalu Uskup Mandagi kedatangan seorang sahabat lamanya yang mengunjunginya di Wisma Keuskupan Agung Merauke (KAMe). Dia adalah Habib Rifqi Idrus Alhamid, Ketua Yayasan Ar Rahman Ambon. Ia juga mengajak serta seorang temannya, Habib Hasan Almuhdar dan memperkenalkannya kepada Uskup Mandagi.
Kedatangan kedua tokoh Muslim moderat ini disambut hangat oleh Uskup Mandagi. Habib Rifqi dikenal memiliki media televisi khusus menyiarkan pandangan-pandangan Islam moderat.
Maka dalam kunjungan persahabatan ini, Habib Rifqi ingin memperkenalkan lagi kepada dunia luar bahwa Uskup Mandagi selalu memperjuangkan dan menyuarakan pandangan kemanusiaan hingga kini. Seperti yang sudah sering digaungkan dan dikatakan bahwa ketika mengemukakan pandangan kemanusiaan Uskup Mandagi selalu menekankan tentang toleransi.
“Kalau mau bersatu harus saling membangun cinta kasih.” Amor Vincit Omnia. Cinta mengalahkan segalanya, artinya mencintai tanpa membedakan agama karena kelompok agama lain juga manusia karena manusia adalah gambaran Allah. Maka ketika mencintai Allah harus mencintai sesama manusia. Maka perdamaian harus terus ditegakkan,” ungkap Uskup Mandagi.
Selain itu Uskup Mandagi mengatakan bahwa ia membuka pintu rumah Keuskupan secara terbuka. Ia mengajak kedua habib untuk berkeliling termasuk ruang kapel dan menjelaskan bahwa kapel adalah ruang doa setiap hari uskup dan para imam yang tinggal di Wisma Keuskupan.
Selain itu ia juga mengajak mereka ke taman belakang untuk bersama-sama melihat keindahan tanaman seperti bunga-bunga dan syaratnya pohon mangga yang sedang berbuah.
Pada kesempatan itu Uskup Mandagi juga menjelaskan bahwa dalam hidupnya ia selalu menekankan tentang gerakan Panca Vita kepada para imam dan umatnya di Keuskupan ini.
Tentang Panca Vita, kedua habib tertegun dan sangat tertarik maka mereka mengambil gambar foto yang terpasang di dinding.
Laporan Helen Yovita Tael (Merauke)
