HIDUPKATOLIK.COM – Pw S.Benediktus, Abas.Yes.1:11-17; Mzm. 50:8-9, 16bc-17, 21, 23; Mat.10:34-11:1
SANTO Benediktus (480-543), pendiri Ordo Benediktin, memilih hidup bertapa di Gunung Subiaco dibandingkan kekayaan dan ketenaran sebagai orator di Roma. Ia menulis Anggaran Dasar yang masih dipakai banyak ordo/kongregasi sampai sekarang. Ia hidup kudus dan tegas pada hal-hal hakiki.
Membuat pilihan memang menuntut ketegasan pikiran dan kejernihan hati nurani. Yesus menuntut para murid-Nya menempatkan pilihan mereka pada diri-Nya di atas segala-galanya, termasuk di atas ikatan keluarga terdekat sekali pun. Tuhan memang tidak bisa dibandingkan dengan manusia, tapi tidak boleh dipertentangkan. Itulah makna dalam dari
kata hiperbola “pertentangan” dalam Injil hari ini.
Yesaya juga menghendaki sikap jelas dari umat Israel, supaya menampakkan iman mereka dengan kesaksian hidup yang benar, bersikap adil, membela anak, janda, orang lemah dan miskin. Persembahan dan doa tidak bermakna, malahan menjijikkan bagi Tuhan, jika dalam kehidupan nyata si pendoa ternyata menjadi orang jahat.
Memilih Tuhan berarti menjalani hidup benar, adil, baik dan tegas pada hal-hal hakiki. Memprioritaskan Tuhan menuntut kejernihan suara hati dan keberanian mengesampingkan hal-hal duniawi.
Pastor Paulus Toni Tantiono, OFMCap Dosen Pendidikan Agama Katolik/Etika Sosial Universitas Widya Dharma Pontianak
