HIDUPKATOLIK.COM – Pekan Biasa XI; 2Raj.2:1,6-14; Mzm. 31:20, 21, 24; Mat.6:1-6, 16-18
DERMA, doa, dan puasa merupakan tiga instrumen latihan rohani yang ada dalam semua agama. Yang menentukan apakah itu berkenan kepada Allah bukanlah realita mengenai perbedaan agama ataupun kepercayaan, melainkan motivasi si pelaku amal dan ibadah. Ada yang menjalankannya dengan ikhlas tak berpamrih, ada pula yang menuntut upah
dalam bentuk ingin tampil suci dilihat banyak orang dan mendapat pujian.
Mentalitas pamer, tak terkecuali dalam ragam ritual dan aktivitas gerejani dapat sungguh merugikan penghayatan iman. Hidup menjadi dangkal, orang kehilangan kemampuan untuk bersikap reflektif dan diskretif. Derma, doa, dan puasa yang adalah sarana untuk menghormati Tuhan, mudah dimanipulasi guna memenuhi hasrat akan pengakuan dan popularitas, yang menjauhkan semuanya dari Tuhan.
Semua instrumen latihan rohani seyogyanya diamalkan dengan setia sebagai sarana berjumpa Allah, tanpa dijadikan panggung guna memperoleh tepuk tangan para penonton. Barangsiapa takut meniti jalan sunyi dan tidak bersedia menapaki lorong hening menuju Allah, tidak akan pernah berjumpa dengan jati diri yang otentik. Ambisi keliru senantiasa
melahirkan kegelisahan yang dapat mematikan segalanya.
Monica Maria Meifung Alumna Prodi Ilmu Teologi STF Driyarkara Jakarta
